Tidak mudah bagi para suami dan bapak menuliskan cuplikan perjalanan rumah tangga mereka. Membaca beberapa kisah keluarga dari sudut pandang pria akan memperkaya pengalaman.Â
Cara suami merawat cinta barangkali tidak sedetail istri. Para suami memang lebih mudah menunjukkan cinta mereka melalui tanggung jawab daripada ucapan. Sesuai fitrah mereka sebagai pemimpin. Tapi bukan berarti kata-kata manis pada istri diabaikan. Pujian kecil pada istri tidak akan berdampak buruk melainkan bertambahnya ketaatannya pada suami.Â
Keberkahan keluarga tidak diukur dari banyaknya harta benda dan anak keturunan. Bertambahnya kebaikan menjadi tanda keberkahan sebuah rumah tangga. Kaya dan berkah tentu terlihat lebih mudah dijalankan daripada miskin dan berkah. Tapi, siapa yang tahu takdir yang Allah tetapkan pada kita?Â
Setiap keluarga punya ujian. Banyak diantara mereka pernah jatuh. Dirundung permasalahan ekonomi. Dihantam perkara kesetiaan. Ditempa persoalan anak-anak. Keluarga berkah bukan berati tanpa masalah. Sebab ujian adalah sunatullah yang Allah berikan pada manusia.
Seperti niat yang butuh diluruskan setiap saat, keberkahan cinta di keluarga juga perlu dirawat. Menambah kebaikan dalam keluarga, bisa diusahakan. Salah satunya perkara perhatian suami di usia pernikahan yang menua.Â
***
Tulisan ini pernah dimuat pada rubrik Keluarga Sakinah rahma.id
Misal seperti pertanyaan dalam cerita di buku ini.Â
"Anda tahu berapa ukuran sepatu atau sandal istri sekarang?"Â
Ini pertanyaan sederhana. Amat mudah jawabannya jika ditanyakan pada istri tentang ukuran sepatu suaminya. Hari ini mungkin suami ingat ukuran sepatu istri. Saat usia pernikahan mereka di atas sepuluh tahun, apakah suami masih peduli soal ukuran sepatu?Â
Sebagian suami mungkin berpendapat lebih penting mencukupi uang untuk membeli sepatu meski tak hafal ukurannya. Tentu saja ini tak salah. Sebagaimana tak ada salahnya pula suami memberikan perhatian kecil pada hal ini.Â