Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sweet Home" dan Rumah yang Tidak Sempurna

23 Desember 2020   21:57 Diperbarui: 23 Desember 2020   22:14 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggambaran yang utuh bukan hanya tentang komplek apartemennya. Pengambilan gambar didukung kamera dan alat canggih hingga tiap adegan lebih hidup.

2. Monsternya Unik

Alih-alih dari virus atau luar angkasa, siapa sangka monster ini justru berawal dari hasrat terpendam manusia. Monster ini memiliki alasan kenapa penampakan mereka beragam dan unik. Sesuai dengan karakter tiap manusia tempat mereka berasal.

Dari monster, kita belajar tentang rasa tidak puas dan kerakusan terhadap materi.

3. Penokohannya Kuat

Dengan jumlah tokoh sekomplek apartemen, hampir semua penghuninya memiliki peran dalam film. Mulai penjaga apartemen yang kepo, pemilik toko yang pelit, pemadam kebakaran yang tanggap, guru bahasa Korea yang mahir memegang pedang, ibu yang kehilangan anaknya, detektif yang dikira gangster dan banyak lagi.

Meski ada beberapa tokoh yang ditonjolkan, kita tidak kehilangan keutuhan kisah penghuni apartemen lainnya.

4. Alur Ceritanya Cepat

Dengan durasi sekitar 40 menit dan total 10 episode, menonton film ini tidak membutuhkan waktu lama dibanding drama Korea pada umumnya. Film ini mampu menghadirkan lebih dari 1 konflik dalam tiap episodenya. Semua tokoh bergerak dengan situasinya masing-masing.

Sweet Home tentu saja bukan tayangan untuk keluarga. Film ini direkomendasikan untuk penonton dewasa berusia 18+ sebab kontennya yang mengandung aksi kekerasan, pertarungan, gagasan dan perilaku bunuh diri.

Di tengah kuatnya cerita dan tokoh yang dibangun, penonton dibenturkan dengan rapuhnya jiwa manusia. Kemampuan untuk memilih hidup sebagai manusia, sayangnya tidak dimiliki semua manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun