Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menebak Kolaborasi Jokowi dari Drakor Start Up

23 Desember 2020   11:33 Diperbarui: 23 Desember 2020   22:22 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika kamu tidak bisa mengalahkan pertarungan, jadilah pasukannya"

Ini nasehat yang diberikan Han Ji Pyeong, mentor bisnis Sandbox kepada Seol Da Mi di episode 12 drama Korea Start Up. Ketika itu tim Dal Mi dan Samsan Tech salah menafsirkan kontrak kerja sama dari perusahaan 2STO. 

Dalam kasus di atas, pengembang Samsan Tech tidak punya pilihan yang lebih baik selain berkolaborasi. Perusahaan 2STO dan pengembang diuntungkan, sedangkan yang lain didepak dari kontrak. Ini jauh lebih baik daripada Samsan Tech hancur keseluruhan. 

Kolaborasi bukan tren baru dalam dunia usaha. Pilihan memperluas usaha sering menjadi alasan kolaborasi. Kedua pihak yang berkolaborasi tentu sudah mempertimbangkan untung ruginya sebelumnya. 

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBI) kolaborasi artinya (perbuatan) bekerja sama (dengan musuh dan sebagainya). Istilah ini belakangan lebih sering digunakan dalam berbagai aspek daripada kata 'kerja sama'. 

Ini menunjukan bahwa bekerja sama dengan musuh, saingan atau pihak lain bukan lagi hal yang tabu. Mencapai tujuan bersama didahulukan daripada sekedar memenuhi ambisi personal. 

Dalam politik yang abu-abu, tidak ada kawan-lawan yang abadi. Yang selalu ada, hanyalah kepentingan. Kalau perkara ini sudah bisa saling tawar dan menemukan irisan tujuan, kolaborasi namanya. 

Gagasan ini diusung presiden Jokowi dalam membentuk Kabinet Indonesia Maju. Di tahun 2019, Jokowi berhasil 'menenggelamkan' pendukung capres sebelah dengan 'menimbulkan' Prabowo sebagai Menteri Pertahanan Indonesia.

Gambar dari Kompas
Gambar dari Kompas

Tak cukup memukul pendukung Prabowo, Jokowi kembali membuat keputusan besar. Pada perombakan kabinet 22 Desember 2020 kemarin, Jokowi mengumumkan nama Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Calon wakil presiden pada pemilu 2019 ini menggantikan posisi Wishnutama Kusubandio. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun