Semakin berkembangnya teknologi, maka jurnalisme juga semakin berkembang. Bahkan, jurnalisme saat ini tidak hanya sekedar tersedia dalam bentuk tulisan, namun juga ada foto, video, audio, dan sebagainya. Semua media yang mendukung perkembangan jurnalisme itulah yang dikenal dengan jurnalisme multimedia.
Tidak hanya itu, sekarang banyak juga platform media yang digunakan oleh para jurnalis untuk menarik perhatian publik. Beberapa platform yang digunakan ada Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan lain-lain.
Berbeda dengan dulu yang dimana hanya ada koran, radio, dan televisi untuk menyebarkan berita.
Namun, baik dulu maupun sekarang, media dan jurnalisme tetap memegang kekuasaan yang besar bagi publik. Hal ini dikarenakan media dapat mempengaruhi pandangan publik dengan segala pemberitaan atau informasi yang diberikan.
Perbedaan Jurnalisme Dulu dan Sekarang
Sebelum memasuki era digital, jurnalisme hanya sekedar berupa tulisan yang dicetak pada surat kabar. Selain itu, proses pembuatan berita di masa sebelum adanya digitalisasi yakni melibatkan peran banyak orang dan juga bersifat hierarki serta linier.
Pada masa jurnalisme dulu seringkali ditemukan adanya jurnalisme kuning dan investigasi. Jurnalisme kuning adalah kumpulan konten berita yang memuat hal sensasional. Sementara itu, jurnalisme investigasi biasanya digunakan untuk mengkritik.
Dengan segala pemberitaan yang ada, publik hanya bisa secara pasif menerima informasi yang diberikan. Berbeda dengan jurnalisme sekarang yang lebih bersifat aktif.
Bahkan, publik tidak hanya sekedar mengonsumsi berita, namun juga dapat ikut ambil bagian dalam produksi sebuah berita.
Publik semakin mudah untuk ambil peran dalam jurnalisme karena semakin tersedianya platform media yang dapat digunakan, seperti media sosial. Hal ini semakin didukung dengan adanya jurnalisme warga atau citizen journalism.
Kebebasan publik dalam memproduksi sebuah berita menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara jurnalisme dulu dan sekarang, dimana dulu tidak ada akses bagi publik yang selain jurnalis untuk membuat berita.
Tidak hanya dalam hal kebebasan, namun cara penyampaian berita juga terlihat berbeda.
Di masa sekarang ini, dalam membuat sebuah berita, jurnalis berusaha menyajikannya dengan berbagai cara. Jurnalis pun mulai menggunakan multimedia sebagai landasannya dan tentunya ini akan memberikan dampak tersendiri bagi jurnalis.
Dampak dan Konsekuensi Perkembangan Media bagi Jurnalis
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penggunaan multimedia bagi jurnalis akan memberikan dampak atau konsekuensi tersendiri.
Mindy McAdams menjelaskan bahwa dalam memproduksi konten multimedia sama pentingnya dengan pola pikir dan keterampilan. Selain itu, seiring berjalannya waktu para jurnalis tentunya akan melakukan eksperimen dalam menyampaikan informasi menggunakan multimedia, sehingga ada kemungkinan terdapat alat digital baru dan juga teknik baru yang harus dipelajari.
Dengan tersedianya banyak media serta kebebasan juga dapat membuat berkurangnya minat membaca dari publik. Hal ini tentunya membuat adanya penurunan jumlah pembaca.
Oleh sebab itu, dalam mengikuti perkembangan media, jurnalis juga harus memperhatikan beberapa hal sehingga dalam menyampaikan berita akan lebih bervariasi.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh jurnalis dalam menggunakan jurnalisme multimedia.
Perkembangan jurnalisme dari masa ke masa tentunya akan tergantung juga pada perkembangan media. Oleh sebab itu, sebagai jurnalis harus bisa menyesuaikan diri untuk jurnalisme kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H