Mohon tunggu...
Joshephine Maretta
Joshephine Maretta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi ✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melihat Prinsip BASIC Pada Media Online Republika

7 November 2021   23:55 Diperbarui: 8 November 2021   02:31 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Platform komunitas Republika Online. Sumber : https://retizen.republika.co.id/

Prinsip BASIC pada jurnalisme multimedia telah diterapkan oleh Republika Online pada platform medianya.

Sesuai dengan yang dirumuskan oleh Paul Bradshaw, dalam jurnalisme multimedia terdapat lima prinsip. Prinsip tersebut adalah Brevity, Adaptation, Scanability, Interactivity, dan Community and Conversation (BASIC).

Dengan banyaknya jurnalisme multimedia yang ada di Indonesia, tentunya membuat hampir seluruh media menerapkan kelima prinsip tersebut.

Salah satu media online yang menerapkan prinsip BASIC adalah Republika.co.id.

Republika adalah koran pertama di Indonesia yang muncul di internet dan dikenal dengan sebutan Republika Online. 

Republika sebenarnya pertama kali terbit pada tanggal 4 Januari 1993, namun untuk Republika Online pertama kali muncul pada tahun 1995.

Pada awalnya Republika Online hanya berupa situs web biasa dan sederhana, tetapi seiring perkembangan teknologi atau lebih tepatnya pada tahun 2008 mulai berkembang menjadi multimedia. 

Melihat Republika Online yang termasuk dalam jurnalisme multimedia, mari kita bahas satu per satu bagaimana media online Republika menerapkan prinsip BASIC pada platform medianya.

Brevity (B)

Ketika membaca suatu berita di media online, pembaca cenderung lebih tertarik membaca berita yang singkat atau ringkas.

Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Salah satunya adalah adanya kesulitan bagi orang-orang untuk membaca melalui layar monitor.

Yohanes Widodo dalam buku Jurnalisme Multimedia menjelaskan bahwa bukan berarti dalam membuat suatu berita tidak boleh menulis dengan panjang. Namun, harus dapat membaginya menjadi potongan kecil dan paragraf yang ada juga diusahakan harus pendek.

Prinsip yang berkaitan dengan keringkasan atau brevity ini tidak hanya berlaku pada teks berita, tetapi secara keseluruhan dalam produksi multimedia, terutama video dan audio.

Serupa dengan teks yang dibagi menjadi beberapa bagian potongan kecil, dalam pembuatan video juga perlu melakukan proses tersebut.

Dalam jurnalisme multimedia, video dan audio yang berdurasi lebih dari tiga menit dianggap terlalu panjang sehingga harus dipadatkan.

Semakin ringkasnya suatu berita dengan konsep yang konsisten tentunya mampu menarik perhatian para pembaca dan proses distribusi yang ada pun akan semakin lebih efektif.

Hal ini juga dilakukan oleh Republika Online dalam pembuatan beritanya.

Tangkapan layar Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r270a2380/mulai-8-november-semua-sd-di-kabupaten-tangerang-boleh-ptm 
Tangkapan layar Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r270a2380/mulai-8-november-semua-sd-di-kabupaten-tangerang-boleh-ptm 

Tangkapan layar Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r24xpl467/prokes-di-sd-dan-tk-diminta-diperketat-saat-ptm-terbatas 
Tangkapan layar Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r24xpl467/prokes-di-sd-dan-tk-diminta-diperketat-saat-ptm-terbatas 

Pada artikel yang berjudul “Mulai 8 November Semua SD di Kabupaten Tangerang Boleh PTM”, penulisan teks hanya terdapat tujuh paragraf di dalamnya dan itu sudah termasuk kutipan langsung. 

Selain teks, video yang ada pada Republika Online pun juga tidak lebih dari tiga menit. Hal ini dapat dilihat dari artikel video yang berjudul “Prokes di SD dan TK Diminta Diperketat Saat PTM Terbatas” tersebut hanya sekitar dua menit 11 detik. 

Keduanya menunjukkan adanya keringkasan dalam pembuatan berita.

Adaptation (A)

Kemampuan untuk beradaptasi juga menjadi bagian dari prinsip jurnalisme multimedia, dimana para jurnalis dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Jurnalis tidak hanya sekedar menulis teks dan mengambil video maupun audio. Namun, juga harus memiliki literasi media.

Tidak hanya jurnalis yang harus melakukan adaptasi, namun informasi juga.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk informasi beradaptasi adalah dengan memberi tag pada suatu berita dan membuat basis data spreadsheet. Hal ini memungkinkan para jurnalis maupun pembaca untuk menemukan suatu berita dengan cepat.

Dalam rangka melakukan adaptasi, media online Republika menerapkan beberapa contoh yang ada dalam prinsip Adaptasi. 

Hal ini dapat dilihat pada halaman depan dan artikel pada Republika yang dimana menggunakan berbagai macam jenis media dan menerapkan sistem tagging pada platform medianya.

Halaman depan Republika Online beserta tag yang mempermudah pembaca. Sumber : https://republika.co.id/ 
Halaman depan Republika Online beserta tag yang mempermudah pembaca. Sumber : https://republika.co.id/ 

Scanability (S)

Setelah sebelumnya ada prinsip Brevity, dalam jurnalisme multimedia kemampuan scanning atau memindai juga menjadi hal penting.

Pada buku Jurnalisme Multimedia milik Yohanes Widodo terdapat teknik untuk meningkatkan kemampuan scanning halaman web, diantaranya sebagai berikut :

  • Judul yang digunakan harus jelas dan tidak ambigu sehingga pembaca menjadi tertarik untuk membuka artikel tersebut dan membacanya. 

  • Paragraf pertama digunakan sebagai intro berita dan menjelaskan inti dari berita yang akan dibahas. 

  • Suatu artikel dibagi menjadi beberapa paragraf dan menggunakan subjudul yang  mengindikasikan konten.

  • Memanfaatkan bullet list dan number list karena dapat menarik perhatian pembaca

  • Menggunakan kutipan indentasi karena biasanya pembaca tertarik dengan adanya kutipan langsung.

  • Menerapkan hyperlink pada bagian artikel yang mendukung argumen.

  • Menggunakan kata tebal atau disorot, terutama pada kata kunci dalam artikel tersebut.

Mesin pencari dan tautan yang ada pada internet merupakan salah satu hal penting yang sering digunakan oleh para pembaca. Oleh sebab itu, untuk menarik perhatian dan mempermudah pembaca diperlukan kata kunci yang tepat sehingga dapat muncul di kolom mesin pencari.

Selain itu, para pembaca belum tentu membaca berita secara keseluruhan. Biasanya, pembaca hanya sekedar memindai atau membaca sekilas bagian judul dan subjudul.

Pada Republika Online, inti dari berita diletakkan di awal kalimat dan biasanya bagian subjudul diletakkan dalam sebuah kotak sehingga pembaca dapat langsung melihatnya.

Tangkapan layar isi artikel Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r270a2380/mulai-8-november-semua-sd-di-kabupaten-tangerang-b
Tangkapan layar isi artikel Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r270a2380/mulai-8-november-semua-sd-di-kabupaten-tangerang-b

Dapat dilihat dari tangkapan layar tersebut bahwa subjudul dan paragraf pertama telah memuat inti berita. Selain itu, dalam penulisan artikel juga menggunakan hyperlink yang berguna untuk menegaskan tulisan.

Hal inilah yang menarik perhatian pembaca ketika melakukan proses scanning.

Interactivity (I)

Pada prinsip interaktivitas lebih mengarah pada pemberian kontrol pada pengguna. 

Kontrol yang dimaksud adalah kebebasan waktu dan tempat bagi para pengguna dalam menggunakan media.   

Para pengguna media dapat bebas mengunduh, memberikan komentar, membagikan di jejaring sosial, dan menciptakan ruang diskusi sehingga ada interaksi antara satu sama lain. 

Pada Republika Online juga disediakan kolom komentar dan reaksi yang dapat diisi oleh para pembaca. 

Selain itu, Republika Online juga memberikan banyak akses bagi pembaca untuk membagikan artikel ke jejaring sosial.

Kolom komentar dan reaksi Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r24xpl467/prokes-di-sd-dan-tk-diminta-diperketat-saat-ptm-terb
Kolom komentar dan reaksi Republika Online. Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r24xpl467/prokes-di-sd-dan-tk-diminta-diperketat-saat-ptm-terb

Community and Conversation (C)

Komunitas dan percakapan menjadi salah satu hal utama yang harus diperhatikan oleh jurnalis karena mereka memiliki peran yang penting.

Jurnalis membutuhkan komunitas sebagai kontributor aktif, moderator, dan editor. 

Komunitas juga dapat disebut sebagai media karena mereka juga berusaha mengumpulkan, menyaring, dan mendistribusikan informasi.

Sementara itu, percakapan yang dimaksud adalah penerbitan, dimana apapun yang direkam maupun ditautkan semuanya dapat didistribusikan. 

Republika Online pun menerapkan keduanya. Hal ini dilihat dari adanya platform komunitas yang diberi nama Retizen.

Platform komunitas Republika Online. Sumber : https://retizen.republika.co.id/
Platform komunitas Republika Online. Sumber : https://retizen.republika.co.id/

Selain adanya Retizen, Republika Online juga memiliki media sosial yang semakin memperluas komunitas dan menjadi sarana percakapan bagi para pembaca serta jurnalis.

Melihat Republika Online yang telah menerapkan prinsip BASIC pada medianya semakin menunjukkan bahwa Republika bukan hanya sekedar jurnalisme online, tetapi juga jurnalisme multimedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun