Mohon tunggu...
Yosi impiani
Yosi impiani Mohon Tunggu... Lainnya - -

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sudah Sering Sikat Gigi, tapi Masih Sakit? Begini Kata Mahasiswa Undip!

11 Agustus 2020   13:02 Diperbarui: 11 Agustus 2020   13:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Purwodadi, Senin (3/8), Banyaknya masalah kesehatan gigi yang masih sering dikeluhkan oleh beberapa masyarakat, terutama sakit gigi,  membuat Yosi, salah satu mahasiswa Undip jurusan Kedokteran Gigi ini menciptakan suatu inovasi unik yang dapat menyelesaikan keluhan masyarakat tersebut. Sakit gigi merupakan hal yang lumrah dikeluhkan oleh setiap orang. Banyak sekali kasus gigi berlubang yang ditemukan pada masyarakat, terlebih pada anak-anak. Namun bagaimana jadinya kalau sudah rajin menyikat gigi 2 kali sehari, tapi tetap saja sering sakit gigi?  Kemungkinan besar ada something wrong yang seringkali membuat gigi terasa sakit, hingga berlubang.

Hal ini membuat salah satu mahasiswi Undip yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di tengah pandemi, tergerak hatinya untuk mengadakan sosialisasi door-to-door mengenai cara menyikat gigi yang benar. Menurutnya, teknik menyikat gigi, berpengaruh besar terhadap kebersihan gigi seseorang. Maka dari itu, pemberian edukasi mengenai cara menyikat gigi yang benar, sangat penting untuk dilakukan. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, yang mana kunjungan ke dokter gigi untuk sekedar berobat sangat dibatasi dan hanya diperuntukkan untuk kasus-kasus yang emergency saja.

Kegiatan sosialisasi ini di awali dengan mengunjungi satu persatu rumah disekitaran RT 02  RW 19, Kuripan. Berbekal alat peraga/model tiruan gigi manusia dan sikat gigi, Yosi menjelaskan mengenai maksud kedatangannya untuk memberikan edukasi tentang teknik menyikat gigi dengan benar. Niat tersebut disambut baik oleh penghuni rumah dan edukasi pun berlangsung selama kurang lebih 10 menit tiap rumah. 

Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak, sosialisasi pun berjalan dengan lancar. Antusiasme dari masyarakat cukup baik, mereka mendengar dan memperhatikan secara detail materi yang sudah dijelaskan dengan alat peraga tersebut. Beberapa keluhan dan uneg-uneg dari masyarakat pun terjawab sudah dengan adanya sosialisasi ini. Pada akhir sesi, tak lupa masyarakat diberikan bingkisan menarik karena sudah ikut berpartisipasi aktif mengikuti jalanya kegiatan sosialisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun