Mohon tunggu...
Yosia Solaiman
Yosia Solaiman Mohon Tunggu... Lainnya - MARKETING

" Jika Ingin Mengenal Isi Dunia, MEMBACALAH !, Jika ingin Dunia Mengenalmu, MENULISLAH ! "

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Trip Eksotis Banjarbaru (Kalimantan Selatan) - Pontianak (Kalimantan Barat) via Jalan Darat

23 Maret 2015   21:08 Diperbarui: 4 April 2017   18:12 10507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TRIP BANJARBARU - PONTIANAK

[caption id="attachment_357054" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Barito di Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan"][/caption]

Kadang saya bingung sendiri, jika melihat beberapa kenalan yang ketemu di Pontianak. Saat di beritahu, bahwa asal saya dari Banjar atau Banjarbaru, banyak dari mereka yang tidak mengetahui, "Banjarbaru / Banjar itu ada dimana?". Setelah di beritahu, bahwa Banjarbaru / Banjar berada di Kalimantan Selatan, mereka baru mengerti. Namun, itu pun, beberapa dari mereka walau mengangguk, tapi terlihat dari sorot mata nya, bahwa masih belum paham betul mengenai Banjarbaru / Banjar itu ada dimana.

[caption id="attachment_357057" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Pulau Petak di Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah"]

14271149271457942591
14271149271457942591
[/caption]

[caption id="attachment_357058" align="aligncenter" width="300" caption="Rumah dengan Ciri Khas Warga Bali (terdapat Pura Pribadi) di daerah Basarang, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah"]

14271150481005038578
14271150481005038578
[/caption]

[caption id="attachment_357059" align="aligncenter" width="300" caption="Penjual Buah Nanas dan buahan lokal lainnya di Basarang, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah"]

14271151591036561346
14271151591036561346
[/caption]

Melihat kenyataan tersebut, segera dapat disimpulkan, bahwa memang provinsi Kalimantan Barat (Ibukota Pontianak), walau memang berada di Pulau Kalimantan, namun paling berbeda sendiri dibanding provinsi lainnya di Pulau Kalimantan yang ada di wilayah Indonesia.

Saya pernah ke Kalimantan Timur (Samarinda, Balikpapan), Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarmasin, Banjarbaru dan kota lainnya), dan Kalimantan Tengah (Palangkaraya, Sampit, Kapuas, Muara Teweh, Puruk Cahu, Tamiang Layang, Ampah). Di ketiga provinsi tersebut, makanan dan kebudayaan Banjar mewarnai di hampir semua kegiatan kehidupan selain kebudayaan utama dari suku Dayak yang merupakan penduduk Asli di Kalimantan, sedangkan di Kalimantan Barat, kebudayaan dan makanan Banjar bisa di katakan minim ataupun sangat jarang dan langka. Budaya yang berkembang, banyak di warnai budaya Tionghoa dan Melayu, termasuk makanan - makananannya, di samping budaya Suku Dayak tentunya, sebagai Suku Asli.

[caption id="attachment_357061" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Selamat Datang di Kab. Pulang Pisau, Kalimantan Barat"]

14271155591240556434
14271155591240556434
[/caption]

Kalimantan Barat memang walau berada di Pulau Kalimantan, namun memang letaknya terpisah paling jauh di banding 4 provinsi utama lainnya.

Namun demikian, karena ada tugas dari perusahaan saya bekerja, saya harus melakukan perjalanan darat dari Banjarbaru (Kalimantan Selatan) menuju ke Pontianak (Kalimantan Barat). Dan yang bikin tambah keren dan menantang, perjalanan yang akan di lakukan ini, harus saya jalani sendiri, tanpa ada teman atau 'navigator'.

Seumur hidup, sejak bisa mengendarai mobil, baik di Jawa, di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, baru kali ini lah, saya melakukan perjalanan yang sangat jauh....

“Perjalanan Bersejarah” ini di mulai pada tanggal 7 Maret 2015, hari Sabtu pada pukul 12.00 WITA. Adapun kendaraan yang akan menjadi “partner” pada trip kali ini adalah “Toyota Rush Silver, produksi tahun 2011”. Beberapa hari sebelum berangkat, mobil sudah di serviskan di bengkel Toyota di Banjarbaru.

ETAPE PERTAMA

Pada etape pertama ini, saya berangkat dari Banjarbaru (Kalimantan Selatan) menuju Sampit, kota terbesar kedua di Kalimantan Tengah, setelah Palangkaraya. Jarak yang di tempuh sekitar 350 KM, dan kami tempuh dalam waktu sekitar 8 jam. Kami tiba di Sampit, sekitar pukul 20.00 WIB (21.00 WITA), karena sempat berhenti sebentar di Palangkaraya pada sore harinya menemui rekan bisnis.

1427115707718127950
1427115707718127950

[caption id="attachment_357063" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana dalam kota Palangkaraya, ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, jalan nya lebar-lebar dan bersih, banyak pohon dan jalur hijau"]

142711583729270231
142711583729270231
[/caption]

[caption id="attachment_357064" align="aligncenter" width="300" caption="Bundaran Taman yang banyak terdapat di Palangkaraya, memperindah suasana kota"]

14271159621325532605
14271159621325532605
[/caption]

Kondisi selama perjalanan cukup lancar, jalanan yang dilalui, kondisi nya cukup bagus, 90 - 95 persen bagus, hanya ada sedikit bagian saja yang ada lubang dan sempit, sehingga agak susah buat menyalip kendaraan di depannya, selepas dari Kota Kasongan.

[caption id="attachment_357065" align="aligncenter" width="300" caption="Pagar Besi Khas Jalan Rusia di ruas Palangkaraya - Kasongan"]

1427116044202360746
1427116044202360746
[/caption]

Di Sampit, saya menginap di sebuah penginapan khusus bagi sales, namanya "Mes Rejeki" yang tarifnya Rp. 85,000,- kamar AC, TV Kabel + dapat sarapan.

1427116213247299097
1427116213247299097

Jika ke Sampit, memang langganan menginap di penginapan tersebut.

Setelah makan malam di depot lokal setempat (Depot Rizki), dimana makanannya enak dan harga nya ekonomis, (Sepiring Nasi Goreng atau Mie Goreng adalah Rp. 14,000,- rasa lezat dan porsi besar), saya segera beristirahat, guna mengisi tenaga untuk perjalanan hari kedua.

ETAPE KEDUA

Hari kedua, tanggal 8 Maret 2015, sebelum melanjutkan perjalanan di "etape ke-2", saya melakukan ibadah akhir pekan di Sampit.

1427116352907076638
1427116352907076638

1427116587814360117
1427116587814360117

[caption id="attachment_357071" align="aligncenter" width="300" caption="Foto - Foto Suasana Kota Sampit yang asri dan banyak bundaran taman nan indah"]

14271166281030942889
14271166281030942889
[/caption]

Tepat pukul 10.00 WIB setelah selesai ibadah, perjalanan dilanjutkan, setelah berdiskusi dengan "saudara - saudara" di tempat ibadah mengenai rute yang perlu kami ambil, karena rute di hari kedua ini, 30 persen adalah rute baru yang belum pernah saya lewati.

[caption id="attachment_357072" align="aligncenter" width="300" caption="Satu - satu nya Mal di Sampit, Borneo City"]

1427116714895861430
1427116714895861430
[/caption]

Setelah memperoleh informasi yang jelas dan akurat, segeralah perjalanan di lanjutkan. Sekitar pukul 13.00 WIB, saya masuk ke kota transit yaitu sebuah kota kecamatan, namanya Pangkalan Banteng untuk istirahat sejenak sambil makan siang.

1427116876715147233
1427116876715147233

[caption id="attachment_357074" align="aligncenter" width="300" caption="Terdapat banyak Perkebunan Sawit Besar di perjalanan antara Sampit - Pangkalan Banteng, salah satunya PT. Indotruba"]

142711692728011646
142711692728011646
[/caption]

Saya sudah beberapa kali pernah berkunjung ke kota ini, untuk urusan kerja mengunjungi kebun karet PTPN 13, kebun Kumai.

[caption id="attachment_357075" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Selamat Datang di Kab. Kotawaringin Barat (KoBar), Kalimantan Tengah"]

14271170651176839801
14271170651176839801
[/caption]

[caption id="attachment_357076" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di kota Kecamatan Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah"]

14271171582097534296
14271171582097534296
[/caption]

[caption id="attachment_357077" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Masuk ke Perkebunan Karet PTPN XIII, Kebun Kumai di Pangkalan Banteng"]

1427117300622059928
1427117300622059928
[/caption]

Pangkalan Banteng, cukup ramai, terutama di hari Minggu, karena pada hari libur seperti ini, semua pekerja di perkebunan - perkebunan sawit yang ada di sekitar kota tersebut beserta keluarganya, turun ke kota untuk berbelanja sambil berwisata ramai - ramai.

Di Pangkalan Banteng, terdapat pasar induk yang cukup besar, dan juga depot - depot maupun rumah makan yang rasa masakannya cukup nikmat dan lezat.

[caption id="attachment_357078" align="aligncenter" width="300" caption="Kebakaran Lahan yang sering terjadi di salah satu hamparan semak belukar di saat terik matahari siang hari"]

1427117412921610829
1427117412921610829
[/caption]

Sekitar pukul 13.20 WIB perjalanan di lanjutkan kembali dengan target tiba di kota kecamatan yang terletakdi ujung Kalimantan Tengah, yaitu "Kudangan".

[caption id="attachment_357079" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Petani di Pertigaan Pangkalan Banteng - Pangkalan Lada, KoBar, Kalteng"]

14271175771303890415
14271175771303890415
[/caption]

Siang hari itu, cuaca nya sangat - sangat cerah dan sinar matahari bersinar sangat teriknya. Hal ini sangat menguntungkan, karena perjalanan bisa di lakukan dengan cepat dan agak ngebut, agar bisa tiba di Kudangan saat belum gelap. Maklum, saya menyetir sendiri, sehingga di daerah baru yang belum dikenal lokasinya, alangkah lebih baik jika belum gelap, karena di Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat, kepadatan penduduknya tidak sepadat di Jawa, sehingga masih banyak lokasi yang tidak ada manusia nya dan kanan kiri adalah hutan maupun perbukitan yang sepi.

[caption id="attachment_357080" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di Pinggiran Kota Nanga Bulik, Kab. Lamandau, Kalteng"]

142711769777660347
142711769777660347
[/caption]

[caption id="attachment_357081" align="aligncenter" width="300" caption="Papan Penunjuk arah ke kota tujuan akhir Etape 2, Kudangan"]

142711778375982350
142711778375982350
[/caption]

[caption id="attachment_357082" align="aligncenter" width="300" caption="Bundaran Patung Rumah Khas Kalimantan di bundaran Nanga Bulik - Kudangan"]

1427117866805171588
1427117866805171588
[/caption]

Sekitar pukul 15.30 WIB, setelah melewati jalanan yang berkelak kelok namun mulus, kami tiba di pinggiran ibukota Kab. Lamandau, yaitu Kota Nanga Bulik. Setelah istirahat sebentar untuk melemaskan otot kaki dan buang air kecil, perjalanan di lanjutkan menuju Kudangan.

Selepas dari Nanga Bulik, merupakan daerah yang benar - benar baru, karena saya belum pernah melewatinya.

[caption id="attachment_357083" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana senja sesaat akan memasuki Kudangan"]

14271180681002652401
14271180681002652401
[/caption]

Inilah petualangan yang sesungguhnya, melewati tempat yang benar - benar baru.

Cuaca sore itu mulai mendung, namun demikian tidak mengurangi keeksotisan kondisi perbukitan yang di lalui, bagaikan berjalan di punggung ular, perjalanan dilakukan sambil meliuk liuk melewati hamparan perbukitan, hutan, maupun sungai - sungai.

Jalanan begitu sepi, jarang sekali berjumpa dengan kendaraan lain. Namun karena kondisi aspal yang mulus dan jalanan yang lebar, maka mobil dapat di pacu maksimal.

Saat matahari mulai terbenam, akhirnya tibalah saya, di Kudangan, sekitar pukul 18.10 WIB.

Perjalanan hari ini total menempuh jarak sekitar 250 KM, dalam waktu sekitar 7 jam an. Kondisi jalanan 85 - 90 persen bagus, yang agak rusak berupa spot - spot lubang dan jalan sempit ada di antara Sampit - Pangkalan Banteng, selepas itu jalanan bagus kondisi nya.

[caption id="attachment_357085" align="aligncenter" width="300" caption="Losmen A'an dan "Partner" saya, SILVER RUSH B"]

14271181811748364300
14271181811748364300
[/caption]

[caption id="attachment_357087" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Lobi Losmen A'an"]

14271183511945868684
14271183511945868684
[/caption]

Di Kudangan, kami menginap di sebuah Penginapan lokal, Losmen A’an, yang kebetulan baru di bangun sehingga masih bersih dan terawat. Per malam, tarifnya adalah Rp. 150,000,- dengan fasilitas kipas angin, ranjang spring bed, dan Toilet dalam.

Kota Kudangan, merupakan kecamatan terakhir di Kalimantan Tengah. Setelah melewati Kudangan, maka sekitar 70 KM, situasi nya adalah hutan, perbukitan, yang jarang penduduknya, hingga di perbatasan Kalteng – Kalbar.

Karena kondisi itulah, saya memutuskan malam ini menginap di Kudangan.

ETAPE KETIGA

Keesokan hari nya, pada tanggal 9 Maret 2015, adalah etape akhir, Kudangan - Pontianak.

14271184561195643626
14271184561195643626

[caption id="attachment_357090" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Pagi Hari di perjalanan selepas Kudangan, penuh kelak kelok dan kabut, menambah keeksotisan suasana pagi hari yang sejuk dan damai"]

14271184962057997123
14271184962057997123
[/caption]

Pagi - pagi pukul 7 pagi, saya sudah bangun, dan segera siap - siap. Pukul 7.45 WIB, perjalanan "bersejarah" tersebut dilanjutkan.

WOW !!!!

Ternyata pemandangan di sepanjang perjalanan saat lepas dari Kudangan, sangat menakjubkan. Perbukitan hijau maupun perbukitan di kejauhan yang masih tertutup kabut, terlihat sangat eksotis. Namun, kewaspadaan harus ekstra, karena kondisi jalan berkelak kelok, dan di beberapa titik terdapat jurang yang siap menerkam jika lengah sedikit.

14271186311838666579
14271186311838666579

1427118680948820124
1427118680948820124

[caption id="attachment_357093" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan penuh kelak kelok, naik turun dan kanan kiri perbukitan, sangat luar biasa eksotis"]

142711872034002141
142711872034002141
[/caption]

Ada keindahan, namun di lain sisi perlu waspada, jika tidak waspada bisa celaka tercebur ke jurang.

Kondisi jalan mulus dan lebar. Memang benar informasi dari Sahabat kami, Sdr. Banger di Kudangan, bahwa setelah Kudangan, sekitar 70 KM, situasi sepi dan jarang berpapasan dengan manusia, kalau malam pasti gelap banget dan sepi.

Setelah sekitar 70 KM, saya tiba di gerbang perbatasan Kalteng - Kalbar.

[caption id="attachment_357094" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Perbatasan saat akan memasuki wilayah Kalimantan Barat"]

1427118844195392617
1427118844195392617
[/caption]

Bye...Bye...Kalsel - Kalteng, kini masuk ke Kalbar.

Tidak lama setelah masuk ke wilayah Kalbar, sekitar 45 menitan, tibalah di kota kecamatan yang cukup ramai yaitu Nanga Tayap. Kota tersebut cukup ramai, dan banyak penginapan, kota ini lebih besar daripada Kudangan.

Di Nanga Tayap, ada pom bensin, dan di pom inilah, bensin kembali diisi 'full tank'. Yang saya kagumi mengenai pom bensin di sini Kalbar, adalah suasananya seperti di Jawa, tidak ada antrean atau tutup karena kehabisan BBM. Jika di Kalteng atau Kalsel dan Kaltim, di kota - kota kecil kecamatan, selalu antree atau kalau ngga ada antrean, berarti tutup.

Perjalanan mulai Nanga Tayap hingga ke kota kecamatan berikutnya yang cukup besar dan ramai, yaitu Balai Bekuak, berjalan lancar, jalanan mulus dan sepi, namun di beberapa titik menyempit lalu melebar lagi.

Siang hari pukul sekitar 12.30, kami tiba di Balai Bekuak, dan istirahat siang, sambil makan siang.

Setelah cukup istirahat, pukul 13.00 WIB perjalanan di lanjutkan menuju Tayan. Khusus di Tayan, untuk melanjutkan ke arah Pontianak, jembatan penghubung belum jadi, sehingga harus menyeberang menggunakan kapal Ferry. Inilah satu - satunya titik yang harus menggunakan kapal Ferry. Tarif Ferry nya adalah Rp. 75,000,- untuk sekali jalan.

[caption id="attachment_357095" align="aligncenter" width="300" caption="Ferry Penyeberangan ke Tayan"]

1427119036893237750
1427119036893237750
[/caption]

[caption id="attachment_357096" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Tayan yang masih di bangun, jika sudah selesai, maka tidak perlu kapal Ferry, dan perjalanan Trans Kalimantan (Barat-Tengah-Selatan-Timur) akan terhubung langsung"]

1427119086620616192
1427119086620616192
[/caption]

Penyeberangan berlangsung selama sekitar 10 menit.

Hanya memang saat akan masuk ke kapal maupun keluar dari kapal, memang harus hati - hati, karena jembatan nya curam, jika gegabah, mobil bisa tergelincir. Kunci nya harus memperhatikan dengan seksama, petugas pemandu yang mengarahkan kita.

Selepas dari Ferry, perjalanan agak hati - hati, karena di beberapa titik ada jalan rusak dan sempit dan ramai, sehingga jika akan menyalip mobil di depan kita, harus hati hati agar tidak menabrak kendaraan dari arah berlawanan.

Dari Tayan, perjalanan berlangsung sekitar 2,5 jam an. Pukul 18.00 WIB, akhirnya saya finish di Pontianak.

Senja itulah perjalanan saya akhirnya finish di Pontianak.

[caption id="attachment_357097" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Selamat Datang di Kota Pontianak"]

1427119224254191137
1427119224254191137
[/caption]

YESSSSS....

Perjalanan bersejarah tersebut bisa berakhir 'Happy Ending".

Total perjalanan kami adalah 1,200 KM, dalam waktu 25 jam !!!! Dan dilakukan sendirian tanpa navigator !!!!

Demikianlah sekilas kisah perjalanan kami, dari Banjarbaru - Pontianak, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian yang ingin tahu atau malah ingin melakukan perjalanan darat dari Kalimantan Selatan ke Kalimantan Barat atau sebaliknya. Jalanan relatif bagus, sekitar 85 - 90 persen kondisi bagus.

Berikut adalah Ringkasan Perjalanan, Banjarbaru – Pontianak

Hari Pertama : Banjarbaru – Anjir (Barito Kuala) – Kuala Kapuas – Basarang – Pulang Pisau (Pulpis) – Tumbang Nusa – Palangkaraya – Kasongan – Pundu – Cempaga - Kota Besi – Sampit.

Hari Kedua : Sampit – Bangkal – Sebabi – Pangkalan Banteng – Pangkalan Lada – Simpang Runtu – Nanga Bulik (Lamandau) – Kudangan.

Hari Ketiga : Kudangan – Nanga Tayap – Balai Berkuak – Tayan – Pontianak.

[caption id="attachment_357098" align="aligncenter" width="300" caption=""Foto Penulis di suatu tempat di Nanga Tayap""]

1427119512221775120
1427119512221775120
[/caption]

Jika di tanya, apakah saya akan mengulangi perjalanan "eksotis" ini ???? Dengan yakin, saya pastikan "YA", karena apa? karena saya pasti akan pulang ke Banjarbaru, melalui jalan darat, kemudian, kelak, dari Banjarbaru akan kembali ke Pontianak kembali....Entah sampai berapa kali saya akan PP melakukan perjalanan "eksotis" ini, namun yang jelas, saya akan menikmatinya selalu....

Sampai jumpa di Perjalanan Selanjutnya.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun