Mohon tunggu...
Yosia Solaiman
Yosia Solaiman Mohon Tunggu... Lainnya - MARKETING

" Jika Ingin Mengenal Isi Dunia, MEMBACALAH !, Jika ingin Dunia Mengenalmu, MENULISLAH ! "

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Kebajikan yang Dapat Diambil dari Film "Dracula - Untold (2014)"

17 Oktober 2014   03:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:43 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_329438" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Poster Film Dracula - Untold (dari en.wikipedia.org)"][/caption]

Apa yang ada di benak kita semua? Jika mendengar istilah "Dracula" (atau di bahasa Indonesia menjadi 'Drakula' / 'Vampir') ? Pasti kebanyakan dari kita akan merasa ngeri, seram, takut dan bahkan bagi beberapa orang, hal itu di anggap tabu, karena Dracula adalah mahluk penghisap darah yang digambarkan sangat sadis dan bengis serta memiliki kekuatan yang luar biasa dahsyat.

Ada juga yang berpendapat, bahwa Dracula adalah mahluk tak bermoral, karena 'menjual' dirinya kepada kuasa kegelapan demi sesuatu yang di inginkannya, sehingga dia di anggap orang terkutuk oleh pemuka agama.

Hal - hal seperti itu sudah umum di kisahkan dalam kisah - kisah di novel, surat kabar, komik, bahkan film - film. Namun kali ini, ada sebuah film keluaran Universal Pictures yang di rilis pertama kali di Amerika Serikat pada Oktober 2014, yang berjudul "Dracula - Untold", yang memiliki kisah sedikit berbeda dari penggambaran Dracula pada umumnya.

Pada film tersebut dikisahkan bagaimana toko utama nya seorang penguasa di sebuah negara Transylvania, yang bernama Vlad, berupaya untuk melindungi rakyat dan keluarganya dari penindasan penguasa saat itu. Dalam suatu kesempatan di gambarkan, bagaimana saat Vlad beserta keluarga dan rakyatnya mengadakan suatu perayaan, tiba-tiba pasukan penguasa mendatanginya dan meminta agar di sediakan 1,000 orang anak untuk di jadikan tentara kerajaan. Hal ini membuat perayaan yang penuh kegembiraan menjadi tegang dan sedih. Vlad, sang pemimpin terlihat tertegun ketika menghadapi kenyataan tersebut, karena ia bisa membayangkan bagaimana rakyatnya akan bersedih kehilangan anak-anak nya karena harus di paksa menjadi tentara kerajaan, termasuk anak Vlad sendiri yang masih berusia sekitar 10 tahun. Pilihannya hanya 2, menuruti perintah tersebut atau kalau tidak mau, maka Vlad dan rakyatnya akan di binasakan oleh pasukan kerajaan yang jumlahnya bukan tandingan bangsa Transylvania.

Menghadapi dilema seperti itu, maka Vlad pun, mencoba untuk melakukan negosiasi dengan "Sang Raja", namun negosiasi yang awalnya penuh dengan keakraban, di akhiri dengan 'ketegasan' Sang Raja, bahwa perintahnya Mutlak harus di penuhi, tanpa ada pengecualian, termasuk anak Vlad sendiri harus di serahkan.

Raut wajah Vlad terlihat sendu dan tegang, di satu sisi ia ingin memenuhi permintaan Sang Raja, agar tidak terjadi peperangan yang tidak seimbang antara rakyatnya dan pasukan kerajaan, namun di sisi lain, jika permintaan tersebut di penuhi, ia bisa membayangkan betapa sedih dan menderita rakyatnya harus kehilangan putra - putra kesayangannya di jadikan prajurit yang berperang bagi negara penguasa nya.

Jika tidak ingin kehilangan 1,000 orang putra, maka mereka harus melawan Sang Raja dan pasukannya, tapi Vlad tahu diri juga, pasukannya kalah banyak dan cepat atau lambat, rakyat dan bangsanya akan hancur. Vlad harus mengambil keputusan cepat sebagai seorang pemimpin bagi rakyat dan keluarganya.

Akhirnya di tengah perang batin tersebut, Vlad memutuskan melawan Sang Raja dan pasukannya. Beberapa orang kepercayaannya tidak percaya melihat Vlad berani melawan utusan Sang Raja, dimana hal itu mengartikan bahwa pasukan Sang Raja dalam jumlah besar pasti akan segera menyerang Transylvania, karena mereka melawan.

Apa yang dilakukan Vlad?

Karena dengan 'cara normal', pasukannya tidak akan mampu menandingi jumlah pasukan lawan, maka Vlad demi membela rakyat dan keluarganya segera melakukan langkah nekat ! Ia mengadakan persekutuan dengan 'kuasa kegelapan', Mahluk Penghisap Darah yang ada di sebuah gua di wilayah Transylvania. Vlad berharap, dengan adanya persekutuan tersebut, ia akan memiliki kekuatan yang luar biasa, guna mengalahkan lawannya.

Singkat cerita, setelah memiliki kekuatan tersebut, Vlad memang dengan luar biasa mampu mengalahkan pasukan Sang Raja yang jumlahnya sangat banyak, mencapai 100,000 orang.

Di akhir cerita, memang Vlad sukses membebaskan Transylvania dari ancaman lawan nya, namun hal tersebut harus di bayar mahal, karena Vlad tidak bisa kembali ke tengah-tengah rakyatnya, karena dia sudah bukan 'manusia', ia menjadi "Dracula" !!!!

Apa yang bisa di pelajari dari film tersebut?

Membuat perjanjian dengan 'kuasa kegelapan' memang adalah hal yang tidak bermoral bagi umat beragama, karena itu berarti kita melawan dan menghianati-Nya....

Film tersebut di atas, hanyalah sebuah film fiksi yang di buat untuk bisnis film, namun demikian, kita bisa melihat sebuah hal positif dari sisi pengorbanan sang pemimpin, Vlad. Ia rela mengorbankan kemewahan hidupnya sebagai penguasa Transylvania demi membela masyarakat nya dan keluarga nya. Sebenarnya, jika ia mau, ia bisa saja memaksa rakyatnya untuk serahkan 1,000 putra-putra nya termasuk putra nya sendiri dan ia beserta istrinya bisa meneruskan hidup dengan kemewahannya sebagai penguasa, mungkin awalnya sedih juga kehilangan anak, namun dengan kemewahan sebagai penguasa kecil, sambil waktu berjalan, pasti akan lupa dengan sendirinya, ia bisa mencari selir lain, kalau istrinya melawan terus. Peduli amat ama masyarakat (pengikut) nya, yang susah khan mereka.

Namun, itulah hakikat pemimpin sejati, ia akan berusaha mencari cara demi membela para pengikutnya, bahkan tak segan-segan mengesampingkan kemewahan yang di milikinya, dan berkorban, kehilangan nyawanya demi para pengikutnya.

Benar-benar sifat kepemimpinan yang inspiratif dari segi semangat rela berkorbannya.

Hanya saja, perlu ditambahkan dan di catat sekali lagi, "berkorban" dengan cara yang benar, bukan dengan membuat kesepakatan dengan kuasa kegelapan.

Bagaimana menurut Anda????

Demikian ulasan dari kami mengenai film tersebut, semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan berguna....Terima kasih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun