Di era globalisasi yang semakin maju, mahasiswa dihadapkan pada tantangan kompleks yang memerlukan karakter kuat dan integritas tinggi. Berbagai pengaruh budaya, nilai, dan teknologi dari seluruh dunia dapat mengganggu pembentukan karakter yang baik. Dalam konteks ini, metodologi Islam menawarkan pendekatan holistik untuk membangun karakter mahasiswa yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada dimensi moral dan spiritual.
1. Konsep Karakter dalam Islam
Karakter dalam pandangan Islam berakar dari akhlak yang baik. Nabi Muhammad SAW sebagai teladan utama menunjukkan pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Karakter yang dibentuk melalui nilai-nilai Islam mencakup kejujuran, tanggung jawab, empati, dan keadilan. Proses ini penting untuk membangun individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dalam bertindak.
2. Metodologi Islam dalam Pendidikan
 a. Pendidikan Holistik
Metodologi Islam mendorong pendekatan pendidikan holistik yang mengintegrasikan aspek spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif, tetapi juga untuk membentuk karakter dan moralitas mahasiswa. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diajarkan untuk memahami diri mereka sendiri dan berinteraksi dengan lingkungan mereka secara positif.
 b. Pembelajaran Berbasis Nilai
Pendidikan yang efektif harus menyertakan pengajaran nilai-nilai moral. Kurikulum yang menekankan akhlak dan etika dapat membantu mahasiswa menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Misalnya, melalui diskusi tentang kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan Sunnah, mahasiswa dapat belajar tentang keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial.
c. Pembinaan Melalui Teladan
Dosen dan pendidik berperan sebagai teladan bagi mahasiswa. Sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Islam akan memberikan inspirasi bagi mahasiswa. Keteladanan ini sangat penting dalam membentuk karakter yang baik, karena mahasiswa cenderungÂ
3. Tantangan di Era Globalisasi