Natal, sebagai momen kegembiraan dan kebersamaan, memberikan makna yang mendalam bagi berbagai komunitas di seluruh dunia. Dalam konteks lokal Senen, Jakarta Pusat, kita akan menjelajahi perayaan Natal yang unik dan istimewa, di mana para pemulung menjadi fokus utama.
Natal bukan sekadar perayaan di Senen, tetapi juga saat untuk menghargai peran luar biasa para pemulung dalam membangun kehidupan komunitas.Â
Populasi Pemulung di Indonesia
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terdapat sekitar 3,7 juta pemulung di sektor informal di seluruh Indonesia1. Selain itu, dampak pandemi COVID-19 telah menyebabkan peningkatan jumlah pemulung di Jakarta.
Alasan Mengadakan Perayaan Natal Bersama Pemulung
Berikut ini adalah beberapa alasan yang disampaikan oleh Regina Vervat Ponggawa selaku salah satu pendiri BRC Foundation:
Membangun Kesadaran: Perayaan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh pemulung. Ini juga bisa menjadi cara untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan peran pemulung dalam proses ini.
Menghargai Pemulung: Pemulung berkontribusi besar dalam mengelola sampah di kota-kota besar seperti Jakarta. Perayaan ini bisa menjadi cara untuk menghargai kerja keras mereka.
Membangun Keterlibatan Komunitas: Acara semacam ini dapat memfasilitasi interaksi antara pemulung dan anggota komunitas lainnya, sehingga memperkuat ikatan komunitas.
Memberikan Dukungan Emosional: Perayaan Natal adalah waktu untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang. Mengadakan perayaan ini untuk pemulung dapat memberikan dukungan emosional dan menunjukkan bahwa mereka dihargai dan diperhatikan.
Membantu Pemulung: Acara ini juga bisa menjadi platform untuk memberikan bantuan langsung kepada pemulung, baik dalam bentuk donasi, makanan, pakaian, atau layanan lainnya.