Senin, 30 Oktober 2023, pada saat Saya kepo dengan usaha kominfo, kepolisian, dan OJK dalam memberantas judi online, Saya mengambil kesimpulan bahwa usaha 3 instansi yang Saya sebutkan belum maksimal.
Kenapa Saya memiliki kesimpulan seperti itu? Karena masih banyak situs judi gentayangan di hasil pencarian.
Kalau memang pemerintah benar-benar mau memberantas situs judi, situs konten dewasa, atau pinjol ilegal, maka ada beberapa pihak yang harus dilibatkan. Pihak-pihak tersebut adalah:
- Google, Yahoo, Bing
- Internet Service Provider
- Perusahaan lokal penyedia hosting
- Platform penyedia aplikasi seperti Apple Store dan Google Play
- Penyedia layanan VPN
Di samping itu, pemerintah juga harus memiliki aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk menjelajah internet guna menemukan situs-situs judi. Hasil temuan disimpan dalam format txt. Pihak-pihak yang seharusnya terlibat juga diberikan akses masuk untuk melihat hasil temuan, lalu melakukan tindakan pemblokiran dari sisi mereka masing-masing, dan melaporkan tindakan yang sudah mereka lakukan terkait temuan terbaru.
Aplikasi yang Saya maksud bisa dengan mudah dibuat menggunakan Python dan AI, dan dapat berjalan secara otomatis setiap 1 menit, 1 jam, atau 1 hari.
Tapi ya namanya Indonesia, suka banget sama yang namanya pekerjaan manual.
Sekarang balik lagi ke judi online. Dalam rangka tetap selangkah lebih maju dari pemerintah, mereka menggunakan beberapa macam cara. Salah satunya adalah mirroring. Â Kamu bisa membacanya di sini.
Tapi 2 hari yang lalu, Saya menemukan sebuah platform yang seharusnya digunakan oleh para pembuat website dan perancang grafis untuk memamerkan dan menjual skill mereka, ternyata digunakan oleh bandar judi untuk mempromosikan permainan mereka.
Platform yang Saya maksud adalah Behance(dot)net. Di platform ini, mereka menyamar sebagai penyedia layanan pembuatan website kasino. Tapi begitu Saya teliti deskripsinya, judulnya, dan profil si penyedia jasa, ah kurang ajar! Ada URL menuju halaman landas pendaftaran dan deposit. Celakanya, ada sekitar 148 situs judi online berkumpul di situ.
Situs-situs yang berkumpul di platform ini sengaja tidak diindeks di Google, Yahoo, Atau Bing agar tidak muncul dalam hasil pencarian. Ini cukup cerdik mengingat apabila pemain judi bisa dengan mudah menemukan situs mereka, begitu juga dengan polisi siber.
Lalu bagaimana cara mempromosikannya kalau situsnya saja tidak bisa ditemukan di mesin pencarian?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!