Mohon tunggu...
Yoshua Markus Mariwu
Yoshua Markus Mariwu Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing Specialist

Web Designer | Social Media Manager | Penulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Perbedaan Image Licensing, Footage Licensing, dan Data Licensing di Shutterstock

24 Oktober 2023   09:00 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:01 8525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: benzoix on Freepik

Kamu mau jualan foto di Shutterstock? Kenali 3 macam lisensi ini dulu.

Shutterstock adalah platform yang menawarkan berbagai jenis konten digital seperti gambar, video, musik, dan lainnya. Aspek penting dalam penggunaan aset ini adalah memahami lisensi yang berlaku.

Ada tiga jenis lisensi utama yang ditawarkan oleh Shutterstock: Image licensing, Footage licensing, dan Data licensing. Mari kita pelajari 3 macam lisensi yang sudah Saya sebutkan supaya Kamu tahu keuntugan apa yang bisa Kamu dapatkan.

Image Licensing

Lisensi Gambar di Shutterstock dibagi menjadi dua jenis: Lisensi Gambar Standar dan Lisensi Gambar yang Disempurnakan.

Lisensi Gambar Standar dirancang untuk sebagian besar kebutuhan dan penggunaan kreatif. Termasuk distribusi web tanpa batas, cetakan hingga 500.000 eksemplar, dan iklan luar ruang hingga 500.000 tayangan. Ada pembatasan penggunaan barang dan kemasan.

Sementara itu, lisensi gambar yang disempurnakan mencakup lisensi standar, namun tidak ada batasan jumlah cetak maupun tayangan iklan luar ruangan, diizinkan untuk barang dagangan dan kemasan.

Footage Licensing

Footage licensing juga dibagi menjadi dua jenis: lisensi video standar dan lisensi video yang disempurnakan.

Lisensi Video Standar mengizinkan penggunaan video di web, aplikasi seluler, dan situs seperti YouTube atau Vimeo. Lisensi ini juga mencakup penggunaan video dalam produksi film kecil, serial televisi, atau iklan dengan anggaran kurang dari $10,000.

Di sisi lain, Lisensi Video Lanjutan menawarkan fleksibilitas dan perlindungan yang lebih besar dibandingkan lisensi standar.
Dengan lisensi ini, pembeli footage dapat menggunakan video untuk tujuan yang sama seperti lisensi standar, namun tanpa batasan anggaran atau jumlah salinan.

Data Licensing

Data Licensing adalah metode baru yang diterapkan Shutterstock pada aset yang tidak memenuhi standar image dan footage licensing tapi tetap memiliki nilai. Maksudnya?

Karena foto yang masuk ke data licensing nantinya akan digunakan oleh pihak ke tiga yang bekerjasama dengan shutterstock untuk melatih kepintaran buatan atau AI.

Setelah gambar atau foto yang Kamu unggah ditinjau oleh Shutterstock, gambar tersebut kini dapat diberi status Eligible for data licensing. Ini berarti gambar Kamu tidak diterima dalam koleksi reguler Shutterstock, tetapi dapat digunakan untuk melatih perangkat lunak AI. Salah satu AI yang menggunakan gambar berlisensi data licensing milik shutterstock adalah Dall-E2.

Jadi, semakin banyak foto milikmu yang digunakan untuk melatih AI, semakin besar juga pendapatan yang Kamu raih.

Kesimpulan

Setiap jenis lisensi di Shutterstock memiliki tujuan dan batasan penggunaannya masing-masing.

Penting bagi Kamu untuk mengetahui 3 jenis lisensi ini supaya tidak berkecil hati apabila karya Kamu tidak memenuhi persyaratan image licensing atau footage licensing, kan masih ada Data licensing.

Baca Juga: Cara Jualan Foto di Shutterstock

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun