Mohon tunggu...
Yoshua Markus Mariwu
Yoshua Markus Mariwu Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing Specialist

Web Designer | Social Media Manager | Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Konten Beracun: Dampak Negatif Konten Alpha Male dan Sigma Male Bagi Pria dan Wanita

25 Agustus 2023   21:42 Diperbarui: 25 Agustus 2023   21:55 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: drobotdean on FREEPIK 

Pria modern sering kali terpapar berbagai konsep tentang bagaimana seharusnya seorang pria menjadi "alpha male" atau "sigma male". Namun, semua informasi yang beredar tentang kedua konsep ini dapat memberikan dampak negatif baik bagi pria dan wanita.

Pengertian alpha male itu sendiri sudah  mulai menyimpang sejak tahun 1942, berangkat dari penelitian yang dilakukan oleh pengamat perilaku hewan bernama Rudolf Schenkel.

Dalam penelitiannya, Rudolf mengamati 10 ekor serigala yang ditempatkan di kandang seluas 10x20 meter, di kebun binatang Baselzoo, Swiss. Dari penelitian yang tidak menyeluruh, dan bukan hasil dari pengamatan serigala yang ada di alam liar, Rudolf menyimpulkan bahwa alpha male atau serigala jantan pemimpin adalah serigala yang terkuat, terbesar, mendominasi, dan ditakuti.

Yang dilewatkan oleh Rudolph dalam penelitiannya adalah, kelompok serigala di alam liar terdiri dari anggota keluarga seperti anak dan cucu. Dan alpha male dalam konteks serigala liar tidak mengacu kepada kekuatan fisik, tapi lebih kepada fatherhood atau tanggung jawab melindungi dan mencukupi kelompok atau keluarganya.

Dan hal kedua yang luput dari pengamatan Rudolf adalah, tidak akan ada alpha male tanpa alpha female. Jadi, dalam menjalankan tanggung jawab menjaga keberlangsungan kelompok serigala, dibutuhkan sepasang serigala dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Sayangnya, ketentuan alpha male ini sudah terlanjur melekat. Dan parahnya, juga digunakan oleh manusia untuk mendefinisikan atau mencirikan kaum pria.

Pengertian Alpha Male dan Sigma Male Pada Pria: 

Alpha male adalah konsep yang menggambarkan seorang pria yang dianggap dominan, percaya diri, dan memiliki kepemimpinan yang kuat. Di sisi lain, sigma male adalah tipe pria yang cenderung lebih soliter, mandiri, namun tetap memiliki daya tarik sosial. 

Persamaan Alpha Male dan Sigma Male:

Terlepas dari beberapa perbedaan dalam hal karakter, konsep alpha male dan sigma male memiliki beberapa kesamaan dalam hal visual, yakni: pria harus berotot dan kaya raya.

Mungkin mereka lupa kalau pria tomboy juga, dan umumnya berbadan bidang

Dampak Negatif dari Konsep dan Penyeberan Konten Alpha Male dan Sigma Male:

1. Pemahaman Yang Salah tentang Maskulinitas:Konten yang memperkuat gambaran ekstrem tentang alpha male dan sigma male dapat memberikan pemahaman yang salah tentang maskulinitas. Ini dapat menyebabkan pria merasa terpaksa untuk mengejar standar tertentu, bahkan jika hal itu tidak sesuai dengan kepribadian dan nilai-nilai mereka.

2. Peningkatan Perilaku Toksik: Konten yang menekankan dominasi, agresivitas, dan perilaku berlebihan dalam upaya untuk menjadi alpha male dapat merangsang perilaku toksik. Pria yang terpapar konten semacam ini mungkin cenderung mengadopsi sikap yang merendahkan, meremehkan, atau mengintimidasi orang lain.

3. Gangguan Dalam Hubungan: Konten yang mendorong pria untuk menjadi terlalu mandiri atau meremehkan pentingnya hubungan sosial dapat mengganggu interaksi mereka dengan orang lain. Ini dapat mempengaruhi pembentukan dan pemeliharaan hubungan yang sehat, baik dalam lingkup personal maupun profesional.

4. Ketidakseimbangan Kesehatan Mental: Tekanan untuk selalu menjadi alpha male atau mengikuti konsep sigma male yang ekstrem dapat menyebabkan stres berlebihan dan gangguan kesehatan mental. Pria mungkin merasa terisolasi atau tidak memiliki tempat untuk berbagi perasaan karena takut tampil "lemah" dalam pandangan konsep tersebut.

5. Pemahaman Yang Tidak Seimbang tentang Kebebasan Individu: Konten yang mendukung gambaran sigma male yang terlalu soliter dan mandiri dapat memperkuat pandangan yang tidak seimbang tentang kebebasan individu. Ini bisa menghambat perkembangan hubungan sosial yang sehat dan dukungan emosional dari lingkungan sekitar.

6. Pemberian Standar Tidak Realistis: Konten yang menampilkan gambaran alpha male dan sigma male yang tidak realistis dapat memberikan standar yang tidak mungkin dicapai oleh banyak pria. Ini bisa memicu perasaan rendah diri dan merasa gagal karena tidak dapat memenuhi ekspektasi yang tidak realistis.

7. Memandang Wanita Sebagai Objek: Jika kita menyaksikan konten milik influencer yang mengusung konsep ini, Andrew Tate misalnya, cenderung membicarakan atau menghadirkan wanita hanya sebagai objek.

Ujung-ujungnya Jualan

Gak lain dan gak bukan, silakan iris kuping Saya. YouTuber, Tiktoker, atau siapapun yang selalu membuat konten alpha male atau sigma male ujung-ujungnya pasti jualan Seminar Bagaimana Bisa Cepat Kaya.

Incaran mereka adalah lelaki yang sudah melewati masa remaja, tapi belum bisa dibilang dewasa. Ya maklumlah, umur-umur segitu kan katanya lagi mencari jati diri.

Penutup

Sebagai pengguna media sosial yang bijak, penting untuk mengambil langkah pencegahan dari terpaparnya diri kita atau anggota keluarga kita dari racun dunia maya. It's okay apabila perutmu buncit, atau tulang igamu kelihatan karena susah gemuk.

Jagalah diri sendiri dan anggota keluarga. Jangan menjadi orang yang 'bodo amat'.  Perhatikan orang-orang yang Kamu sayangi, kenali adanya perubahan sikap yang menurutmu wajib untuk dibicarakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun