Mohon tunggu...
YOSHINTA NUR PRIHATINA
YOSHINTA NUR PRIHATINA Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang

loving books so much

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dukung Ekowisata, Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Desa Kemuning Perkuat Infrastruktur dan Edukasi Lingkungan di Gunung Cilik Adventure River Tubing

22 Januari 2025   09:36 Diperbarui: 22 Januari 2025   09:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Desa Kemuning menyerahkan beberapa infrastruktur yang dibuat dalam rangka program kerja PHBS di Gunung Cilik Adventure

 

Gunung Cilik Adventure, destinasi wisata river tubing di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, terus berkembang pesat. Namun, pertumbuhan cepat ini menghadirkan tantangan berupa masih minimnya infrastruktur pendukung dan kesadaran lingkungan wisatawan. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui program KKN UNNES GIAT 10 Desa Kemuning melakukan pengembangan infrastruktur dan edukasi lingkungan guna mendukung keberlanjutan wisata ini.

Kemuning, 21 Januari 2024 - Gunung Cilik Adventure, destinasi wisata river tubing yang berlokasi di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, terus berkembang pesat meskipun baru beroperasi beberapa tahun terakhir. Dengan potensinya, wisata ini menarik banyak wisatawan, namun pertumbuhan yang cepat juga menghadirkan tantangan, terutama terkait minimnya infrastruktur pendukung dan kesadaran lingkungan wisatawan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Desa Kemuning melalui program kerja "Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PBHS)" berinisiatif merancang program pengembangan infrastruktur dan edukasi lingkungan di kawasan tersebut. Langkah ini dilakukan agar Gunung Cilik Adventure dapat berkembang secara berkelanjutan sebagai destinasi wisata ramah lingkungan.

Observasi Permasalahan di River Tubing Gunung Cilik Adventure

Meskipun memiliki daya tarik wisata yang tinggi, infrastruktur di Gunung Cilik Adventure masih terbatas. Beberapa fasilitas seperti toilet dan area parkir memang telah tersedia, tetapi infrastruktur penting seperti papan petunjuk, tempat sampah, gapura selamat datang, dan rambu-rambu informasi belum memadai.

"Perkembangan wisata di Gunung Cilik ini sangat cepat walaupun baru dibuka 2024 , tetapi banyak fasilitas yang belum tersedia karena kami tidak memiliki waktu," ujar Wardi, salah satu pengelola Gunung Cilik Adventure.

Selain itu, perilaku wisatawan yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan menjadi tantangan utama. Sampah yang dibuang sembarangan dapat merusak keindahan dan kebersihan alam di wisata tersebut. Ada juga keluhan dari wisatawan yang kehilangan barang selama kegiatan tubing karena kurangnya aturan tertulis mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Tahap Perancangan Program Kerja 

Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Desa Kemuning merancang program pengembangan infrastruktur dan edukasi lingkungan yang diinisiasi oleh seluruh anggota. Fitri Yunda Kuswati, mahasiswa Ilmu Lingkungan sekaligus penanggung jawab program, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan Gunung Cilik Adventure.

"Kami ingin menjadikan Gunung Cilik Adventure sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga ramah lingkungan. Edukasi kepada wisatawan menjadi salah satu fokus kami agar mereka lebih peduli terhadap kebersihan dan keamanan selama berwisata," tutur Fitri.

Infrastruktur yang dibuat berupa tampah slogan kreatif, rambu-rambu, dan gapura selamat datang.
Infrastruktur yang dibuat berupa tampah slogan kreatif, rambu-rambu, dan gapura selamat datang.

Langkah-langkah yang diambil mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Desa Kemuning meliputi:

  • Pembuatan Infrastruktur Pendukung:

  • Tempat sampah kreatif yang memanfaatkan botol bekas sebagai bahan utama.

  • Gapura selamat datang, rambu-rambu, dan papan informasi berbahan kayu.

  • Banner berisi peraturan dan panduan keselamatan river tubing.

  • Tampah slogan edukatif untuk mengingatkan wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan.

M. Ocean Luthfiansyah, salah satu anggota tim KKN dan penanggungjawab, menjelaskan bahwa mereka juga memanfaatkan bahan bekas untuk mendukung pengembangan infrastruktur. "Kami menggunakan botol plastik, kayu bekas, dan tampah yang dilukis untuk menonjolkan aspek ramah lingkungan dan kreativitas," jelas Ocean.

Proses Pembuatan dan Kendala

Program pembuatan infrastruktur dimulai pada 6 Januari hingga 17 Januari 2025. Prosesnya diawali dengan pembuatan tempat sampah dari botol bekas yang dirangkai menggunakan kawat pada kerangka besi.  Proses pembuatan tempat sampah diawali dengan mengumpulkan botol bekas yang kemudian diberi warna supaya terlihat menarik. Setelah itu, ujung botol dilubangi dan dirangkai menggunakan kawat yang kemudian disusun pada kerangka besi yang telah tersedia.

Proses pemasangan botol bekas untuk disatukan ke dalam kerangka besi.
Proses pemasangan botol bekas untuk disatukan ke dalam kerangka besi.

Setelah itu, mahasiswa melanjutkan dengan membuat gapura selamat datang dan rambu-rambu berbahan kayu. Kayu yang sudah tersedia sebelumnya diplitur kemudian dilukis hingga membentuk sebuah tulisan yang berisi informasi serta ucapan selamat datang.

Tahapan melukis papan kayu selamat datang
Tahapan melukis papan kayu selamat datang

Dalam proses pelaksanaan program, ada sedikit kendala yang dihadapi. Kendala tersebut berupa cuaca yang kurang mendukung selama musim penghujan menjadi hambatan dalam proses pengecatan dan pengeringan material. "Intensitas hujan yang tinggi membuat kami harus menunda beberapa proses pengecatan. Namun, kami tetap berusaha menyelesaikan semuanya sesuai target," ungkap Ocean.

Proses Penyerahan Infrastruktur ke Pihak Gunung Cilik Adventure River Tubing

Proses pembuatan infrastruktur selesai pada tanggal 20 Januari 2024, kemudian mahasiswa melakukan penyerahan secara resmi dengan pihak Gunung Cilik Adventure River Tubing pada 21 Januari 2024. 

Penyerahan tempat sampah ke Tubing Gunung Cilik Adventure
Penyerahan tempat sampah ke Tubing Gunung Cilik Adventure

Penyerahan papan selamat datang ke Gunung Cilik Adventure River Tubing
Penyerahan papan selamat datang ke Gunung Cilik Adventure River Tubing

Agus Harjono, S.Sos., selaku Penjabat Kepala Desa Kemuning mengapreasiasi adanya program kerja mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 tersebut  karena berharap dengan adanya pengelolaan infrastruktur, kebersihan di kawasan wisata Desa Kemuning meningkat, jumlah sampah yang tersebar berkurang, dan pengunjung memberikan respons positif terhadap fasilitas baru yang disediakan.

"Saya sangat mengapresiasi program kerja mahasiswa KKN ini. Wisata tubing harus mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Kalau tempatnya bersih dan fasilitasnya lengkap, wisatawan pasti akan kembali lagi," ujar Agus Harjono, Penjabat Kepala Desa Kemuning.

Wardi, salah satu pengelola Gunung Cilik Adventure, juga menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami sangat terbantu dengan program kerja ini. Infrastruktur yang dibuat sangat bermanfaat bagi wisatawan maupun pengelola. Semoga apa yang telah dilakukan mahasiswa KKN ini bisa kita teruskan," tuturnya.

Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Desa Kemuning berharap Gunung Cilik Adventure dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan Desa Kemuning yang ramah lingkungan. Edukasi yang diberikan kepada wisatawan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan saat menikmati keindahan alam.

"Program ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang melalui edukasi. Kami berharap pengelola dapat melanjutkan program ini untuk memastikan keberlanjutan wisata Gunung Cilik Adventure," tutup Fitri.

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, pengelola, dan masyarakat setempat, Gunung Cilik Adventure kini siap menjadi contoh sukses pengelolaan destinasi ekowisata di Desa Kemuning.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun