Laut adalah rumah bagi miliaran makhluk hidup dan menjadi sumber pangan utama bagi banyak masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Namun, kita menghadapi ancaman serius dari overfishing atau penangkapan ikan berlebih. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan populasi ikan secara drastis, merusak keseimbangan ekosistem laut, dan pada akhirnya mengancam ketahanan pangan.
Salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 14: Life Below Water adalah proporsi tangkapan ikan laut yang berada dalam batasan biologis yang aman. Apa artinya? Ini merujuk pada penangkapan ikan yang tidak melebihi kemampuan alami populasi ikan untuk berkembang biak dan pulih kembali. Jika kita terus menangkap ikan tanpa memperhatikan batas ini, maka stok ikan di laut akan menurun drastis, bahkan bisa punah.
Mengapa Batasan Biologis Penting?
Ketika populasi ikan terus dieksploitasi melebihi batas aman, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ekosistem laut, tetapi juga oleh nelayan dan masyarakat yang bergantung pada hasil laut untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, terumbu karang yang menjadi habitat utama banyak jenis ikan bisa rusak akibat eksploitasi berlebihan.
Menurut laporan FAO (2020), lebih dari 30% stok ikan dunia telah dieksploitasi secara berlebihan. Hal ini menunjukkan perlunya pengelolaan perikanan yang lebih baik untuk memastikan kelestarian laut dan keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Untuk menjaga proporsi tangkapan ikan dalam batas biologis yang aman, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Regulasi Perikanan yang Ketat:
Pemerintah harus menetapkan kuota tangkapan ikan yang sesuai dengan data ilmiah, sehingga stok ikan tetap terjaga.
2. Zona Larangan Tangkap:
Penerapan zona larangan tangkap di wilayah tertentu bisa membantu ikan berkembang biak dengan aman.
3. Alat Tangkap Ramah Lingkungan:
Penggunaan alat tangkap seperti jaring dengan ukuran lubang yang sesuai bisa membantu mencegah penangkapan ikan kecil, sehingga mereka punya waktu untuk tumbuh dan berkembang biak.
4. Edukasi dan Kesadaran Nelayan:
Nelayan perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga stok ikan untuk masa depan. Dengan pendekatan ini, mereka bisa menjadi mitra utama dalam menjaga ekosistem laut.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Sebagai konsumen, kita juga punya peran penting. Pilihlah produk ikan yang bersertifikat keberlanjutan, seperti MSC (Marine Stewardship Council), untuk mendukung praktik perikanan yang ramah lingkungan. Selain itu, kurangi konsumsi ikan yang berasal dari spesies yang sudah terancam akibat overfishing, seperti tuna sirip biru atau hiu. Â
Menjaga tangkapan ikan dalam batas biologis yang aman bukan hanya tentang melindungi ikan, tetapi juga tentang menjaga masa depan masyarakat yang bergantung pada laut. Jika kita semua mengambil langkah untuk mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, laut kita akan tetap menjadi sumber kehidupan yang melimpah untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H