Kita telah berjalan selama mungkin 30 menit, dan tetap tidak menemukan siapa - siapa. Karena lelah, kita memutuskan untuk duduk dekat pohon sebentar. Joy masih menangis dan Amanda berusaha menenangkannya. Aku bisa melihat tenda - tenda kita yang tidak jauh dan memutuskan untuk mengambilkan air untuk kita bertiga. "Manda, aku ambilin kalian air ya. Tunggu disini." kataku sambil jalan menuju tenda. "Ok, jangan lama - lama, Tas!" teriak Amanda. Malam ini terasa sangat dingin karena aku hanya mengenakan t-shirt dan celana tidur. Saat aku sedang masuk ke tenda, ponsel ku berbunyi. Mataku melebar dan mulutku terbuka. Pesan dari anonim lagi, kali ini foto Sienna dan Maria. Karena panik, aku melupakan tentang air minum dan langsung berlari menuju Amanda. Tapi, saat aku tiba, hanya terdapat Joy yang diikat tangan dan kakinya dan mulut nya dilakban. Sebelum aku dapat mengatakan apa pun, Emily tiba - tiba muncul dari belakang Joy. "Emily! Kau tidak apa - apa? Syukurlah, bantu aku melepaskan Joy." kataku sebelum Joy ditembak oleh Emily. Dan kemudian aku tersadar, semua ini masuk akal sekarang. Emily lah orang pertama yang menemukan Bu Hera. Ia yang memulai permainan ini. Tapi, kenapa?Â
BEEP, BEEP, BEEP suara tersebut terus berbunyi, dan seseorang mendobrak pintu kamarku,"Ayo cepat bangun, nanti telat sekolah!" kata ibuku.
Yoshe Anastasia
SMA Citra KasihÂ
11 IPS 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H