"mataku kosong sambil merapatkan kedua tanganku"
kedua kalinya aku bertanya dalam bentak yang tak tertahan!!
Wahai Cermin  Siapakah Yang Paling Bahagia di Semesta Raya ini?
Gusarpun mulai menjadi jadi nafas tak beraturan dari rongga mulut seakan mulai menarik dan masuk
Aku mendengar suara detik jam dinding yang menempel jauh dibelakangkuÂ
seakan gemuruh hentakan prajurit yang sedang berlari
semakin kuat dan sangat kuat..
Aku memejamkan mata, menggerakan kepala seakan untuk melemaskan sendi yang letih ini
sambil meraba wajah masamku, wajah lelahku ..
dan perlahan aku menurunkan kedua tanganku kembali, membuka bola mata ini, memastikan ada berita baik yang disampaikan oleh benda ajaib ini.
Diam ,,, aku terdiam