Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Muda, Menuju Piala Asia U-20

31 Januari 2025   20:45 Diperbarui: 31 Januari 2025   20:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Februari 2025, Timnas Indonesia U-20 akan berlaga di Piala Asia U-20. Dalam turnamen yang digelar di Tiongkok itu, Indonesia satu grup dengan Yaman, Uzbekistan, dan Iran.

Sebagai langkah persiapan, tim asuhan Indra Sjafri menjalani turnamen ujicoba bertajuk U20 Challenge Series 2025, di penghujung bulan Januari 2025. Dalam turnamen yang berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur, itu Indonesia berkesempatan uji tanding dengan Jordania, Suriah, dan India.

Secara hasil akhir, performa Garuda Muda di turnamen segiempat ini memang belum maksimal. Dua kekalahan, masing-masing atas Jordania (0-1) dan Suriah (0-2) hanya mampu ditutup dengan satu kemenangan atas India (4-0) di partai pamungkas.

Meski begitu, turnamen ini mampu menghadirkan ragam situasi paket lengkap. Maklum, setiap pertandingan menghadirkan lawan dengan situasi berbeda.

Laga melawan Jordania menghadirkan "simulasi" pertandingan, ketika unggul jumlah pemain, dalam situasi tertinggal. Situasi ini hadir, karena kiper Jordania dikartu merah wasit, setelah sebelumnya mampu mencetak gol di menit-menit awal.

Di laga melawan Suriah, Welber Jardim dkk mendapat "latihan" bermain defensif, karena lawan memegang kendali permainan dan membuat sejumlah peluang gol. Dari dua laga ini, ditemukan titik lemah dalam situasi bola mati dan umpan silang.

Titik lemah ini menghadirkan tiga gol yang bersarang di gawang Timnas U-20. Satu gol hadir dari situasi tendangan bebas, dan dua lainnya hadir dari skema umpan silang.

Dua titik lemah ini tampak mulai dibenahi, di pertandingan melawan India. Terbukti, gawang Garuda Nusantara tidak kebobolan  di pertandingan ini.

Secara situasi permainan, partai melawan India menghadirkan simulasi tim lawan bermain defensif. Di pertandingan ini, kecepatan dan situasi bola mati muncul sebagai senjata ampuh dalam situasi menyerang.

Satu lagi aspek yang bisa menjadi senjata ampuh adalah keberadaan Jens Raven di lini depan. Penyerang blasteran Indonesia-Belanda itu punya kecepatan dan postur tubuh yang oke, untuk berperan sebagai ujung tombak maupun pembuka ruang bagi rekan-rekan setimnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun