Hanya saja, dengan status sebagai eks legenda Timnas Belanda, Vanenburg sepertinya akan punya tugas tambahan, yakni menarik minat pemain diaspora, khususnya di Belanda, untuk beralih ke Timnas Indonesia.
Tugas ini sepintas mirip dengan Kluivert. Bedanya, dengan tugas khusus di Timnas Indonesia junior, Vanenburg sepertinya akan "diperbantukan" PSSI untuk menarik minat pemain diaspora Indonesia untuk tim junior.
Meski punya latar belakang "Total Football" kental, karena pernah dilatih Rinus Michels dan Johan Cruyff, kedatangan Gerald Vanenburg di Indonesia menunjukkan, proyek pemain diaspora ala PSSI akan diintensifkan juga di Timnas junior Indonesia, antara lain U-20 dan U-17.
Dengan potensi diaspora yang sudah ada, khususnya di Belanda, ditambah ruwetnya pembinaan pemain muda, plus ekspektasi tinggi di dalam negeri, strategi "Dutch Connection" ala PSSI Â menjadi satu langkah realistis, setidaknya untuk jangka pendek sampai menengah.
Tapi, jika tak diikuti dengan pembenahan serius di dalam negeri, ini sama dengan menyalakan bom waktu. Begitu  stok potensi diaspora ini habis, Timnas Indonesia rawan kehabisan bensin, dan kembali ke setelan pabrik model lama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI