Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kontrak Baru Haaland, Sebuah "Kode" dari Manchester City

19 Januari 2025   08:02 Diperbarui: 22 Januari 2025   04:49 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung Haaland diberi kontrak panjang meski City masih disidang, situasi dan hukumannya bisa jadi tidak seberat yang diberitakan media. Malah, klub milik Sheikh Mansour ini seperti sudah mulai ancang-ancang mempersiapkan proyek olahraga klub, dengan eks pemain Borussia Dortmund itu sebagai bintang utama tim. 

Konsep ini sekilas mirip dengan ide PSG, saat menjadikan Kylian Mbappe bintang utama tim. Bedanya, tim berkostum biru langit ini belakangan cenderung lebih suka mencari pemain muda bertalenta spesial, ketimbang pemain jadi. 

Secara struktur dan batasan, Manchester City juga berbeda dengan PSG. Meski sama-sama punya pemilik dari Timur Tengah dan ambisius soal meraih gelar, manajemen Manchester City tampak lebih solid. 

Mereka mampu membangun suasana yang cukup sehat, dan membuat pemain bintang tetap menghormati klub sebagai sebuah institusi. Jadi, sebesar apapun nama seorang pemain bintang, ia tidak akan melihat dirinya lebih besar dari klub. 

Situasi inilah, yang membuat Haaland dan City punya kesepahaman baik, sehingga tak sulit mencapai kesepakatan, untuk perpanjangan kontrak jangka panjang.

Situasi ini tak terjadi di PSG, yang suasananya berkembang menjadi tidak sehat. Akibatnya, seorang pemain bintang malah menjadi "raja kecil" di klub, dan menciptakan masalah rumit.

Saga kontrak Kylian Mbappe yang bak sinetron, pada akhirnya malah membuat PSG rugi. Sudah durasinya pendek, gajinya besar, sang bintang pun akhirnya pergi secara gratis ke Real Madrid di musim panas 2024. Apa boleh buat, rencana proyek olahraga klub pun berantakan. 

Maka, ketika Manchester City bisa "mengamankan" Haaland dengan durasi kontrak sangat panjang, hanya dalam satu proses negosiasi, kita bisa melihat bersama, ini bukan lagi tim yang "disulap" menjadi tim besar lewat guyuran fulus.

Mereka sudah berkembang menjadi klub "besar", karena mampu memposisikan diri lebih besar dari pemain, sekalipun si pemain adalah pemain bintang. 

Di sisi lain, jika ternyata City lolos dari dakwaan atau sanksi berat, ini menunjukkan, regulasi finansial klub di Eropa masih punya banyak celah yang rawan diakali. Selama celah itu masih bisa diakali, sebanyak apapun pelanggarannya, semua bisa diatur. 

Situasinya akan tetap sama, dengan kasus Manchester City sebagai rujukan, kecuali jika ada perbaikan signifikan di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun