Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liga Thailand, Destinasi "Green Flag" Pemain Indonesia

17 Januari 2025   07:33 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:27 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bek Timnas Indonesia yang kini bermain bagi Bangkok United, Pratama Arhan, sukses membawa timnya menang 3-2 pada laga kontra pemuncak klasemen Liga Thailand Buriram United, Minggu (12/1/2025).(BANGKOK UNITED OFFICIAL)

Sejak beberapa tahun terakhir, ada sejumlah pemain asal Indonesia yang merantau ke liga luar negeri. Destinasinya pun beragam.

Ada yang ke Jepang, ada yang ke Korea Selatan, bahkan Eropa. Paling dekat, ada yang bermain di negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

Beragamnya negara tujuan ini, juga menghadirkan beragam cerita. Dari kualitas kompetisi sampai menit bermain, selalu ada poin menarik yang muncul.

Idealnya, pemain asal Indonesia yang "abroad" diharapkan dapat bermain di klub kontestan kompetisi kasta tertinggi, dalam liga yang secara kualitas maupun peringkat berada di atas Liga Indonesia. Dua kriteria ini, biasanya langsung mengerucut pada K-League (Korea Selatan) atau J-League (Jepang) di Asia.

Maklum, untuk ukuran Asia, Korea Selatan dan Jepang konsisten berada di peringkat atas, berkat kualitas yang terus meningkat. Terbukti, Timnas Korea Selatan dan Jepang cukup rutin tampil di Piala Dunia, dengan diperkuat pemain-pemain lokal yang merumput di liga-liga Eropa.

Satu destinasi lain yang dianggap umum adalah liga-liga Eropa. Sekalipun bukan di liga papan atas, dan bukan klub kasta tertinggi, kualitas kompetisi, tata kelola, dan program latihannya punya standar baku, yang sesuai dengan standar atlet.

Meski begitu, dari beragam destinasi liga asing, Liga Thailand bisa menjadi satu pilihan menarik buat para pemain Indonesia. Dari segi wilayah dan iklim, Thailand juga masih satu kawasan dengan Indonesia, dengan karakteristik budaya tak jauh berbeda.

Soal kualitas kompetisi, Liga Thailand juga punya nilai plus, karena menjadi salah satu liga terbaik di Asia. Data The-afc.com (musim kompetisi 2023-2024) mencatat, Liga Thailand menempati peringkat 8 dari total 47 liga domestik benua Asia.

Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan, sama-sama
Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan, sama-sama "abroad" di Thailand (Jawapos.com)

Catatan ini sekaligus menjadikan Liga Thailand sebagai yang terbaik di Asia Tenggara. Mereka berada di atas Malaysia (peringkat 12), Vietnam (14), Singapura (23), Filipina (25) dan Indonesia (28).

Selain karena punya tata kelola yang baik, klub-klub Thai League juga belakangan rutin tampil di kompetisi antarklub Asia. Bukan sebatas "numpang lewat" di babak kualifikasi, tapi mulai merambah fase grup dan fase gugur, baik di AFC Champions League Two (dulu Piala AFC) maupun AFC Champions League Elite (dulu AFC Champions League)

Catatan peringkat dan performa klub di level Asia ini, juga dilengkapi dengan kuota khusus 3 pemain asing dari kawasan Asia Tenggara. Jadi, ada kesempatan cukup terbuka buat pemain Indonesia di sini.

Belakangan, potensi pemain Indonesia juga mulai dilirik klub-klub Thailand. Transfermarkt mencatat, sejak setahun terakhir, setidaknya ada Ronaldo Kwateh, Asnawi Mangkualam, dan Pratama Arhan yang dikontrak klub Muangthong United, Port FC, dan Bangkok United, kontestan kompetisi kasta tertinggi Liga Thailand.

Ronaldo Kwateh, yang diikat kontrak sampai bulan Juni 2025, berprogres di tim muda Muangthong, sehingga masuk dalam skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Sebelumnya, pemain blasteran Indonesia-Liberia ini sempat absen lama akibat cedera, dan tak punya cukup kesempatan bermain di klub Bodrumspor (Turki).

Asnawi Mangkualam, yang cukup berkembang di kompetisi kasta kedua Korea Selatan, mendapat banyak menit bermain di Port FC. Pemain yang ikut tampil di AFC Champions League Two ini bahkan langsung diganjar perpanjangan kontrak sampai tahun 2029.

Pratama Arhan, yang kesulitan mendapat menit bermain di Tokyo Verdy dan Suwon FC, langsung mendapat debut, segera setelah diperkenalkan di Bangkok United. Pemain spesialis lemparan jauh ini bahkan diikat kontrak sampai tahun 2028.

Dari rekam jejak ketiganya, dan profil Liga Thailand sebagai salah satu liga peringkat atas Asia, ada kesempatan menarik buat pemain Indonesia. Dalam artian, pemain asal Indonesia yang main di Thailand bisa bermain di klub kasta tertinggi, menaikkan popularitas klub di media sosial, dan mendapat banyak menit bermain, baik di kompetisi domestik maupun Asia.

Secara level kualitas, Liga Thailand memang belum sebagus Korea Selatan atau Jepang. Meski begitu, paling tidak pemain asal Indonesia punya kesempatan berkembang dari pengalaman bertanding, bukan hanya dari sesi latihan rutin di klub.

Bisa dibilang, kompetisi kasta tertinggi Liga Thailand adalah destinasi karier "abroad" bertipe "green flag", bukan "red flag", karena pemain Indonesia di sini tidak hanya dilihat dari potensi menarik popularitas di media sosial, tapi juga dilihat dari segi kebutuhan teknis tim.

Jika perlakuan positif klub, dan progres positif pemain yang bermain di Thailand bisa terus konsisten, rasanya Negeri Gajah Putih layak jadi pilihan pemain Indonesia, khususnya yang ingin bermain di luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun