Segera setelah mendepak Shin Tae-yong dari pos pelatih Timnas Indonesia, PSSI secara konstan terus disorot, karena dinilai mengambil langkah tak biasa. Kesan janggal pun makin kuat, karena pakar transfer kenamaan Fabrizio Romano mengumumkan nama Patrick Kluivert sebagai pelatih baru.
Tapi, daripada mengulik situasi janggal di PSSI yang memang sudah terbiasa berpandangan "agak laen" sejak lama, ada satu benang merah yang terlihat, diantara Shin Tae-yong, PSSI, dan proyek pencarian pemain diaspora Indonesia.
Ketiganya berkelindan dalam saga pergantian pelatih Tim Garuda. Dalam rilis resmi saat pengumuman berpisah dengan Shin Tae-yong, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI menyebut, ada friksi di dalam tim sejak bulan Oktober 2024 silam, yakni saat menghadapi Bahrain dan Tiongkok.
Friksi ini disebut menciptakan gap antara pelatih asal Korea Selatan itu dengan para pemain diaspora. Soal perlakuan pada pemain diaspora, STY juga sempat disorot, karena menepikan Elkan Baggott, Jens Raven, dan Eliano Reijnders.
Sepintas, langkah ini cukup bisa dimengerti, karena seorang pelatih biasanya punya pertimbangan khusus. Jens Raven misalnya, tak diberi kesempatan main di timnas senior dengan pertimbangan level stamina yang kurang, sekalipun pemain FC Dordrecht itu rajin mencetak gol di Timnas U-19.
Masalahnya, perlakuan seperti ini tidak sejalan dengan proyek pemain diaspora ala PSSI. Kesempatan tampil pemain diaspora yang cenderung dibatasi, rawan merusak daya tarik berupa kesempatan membela Timnas Indonesia, khususnya di mata para pemain diaspora yang berminat.
Seperti diketahui, kesempatan ini menjadi satu daya tarik utama bagi pemain diaspora Indonesia. Jika senjata andalan PSSI ini rusak, proyek pemain diaspora akan langsung berantakan.
Maka, untuk mencegah "kerusakan" lebih jauh, pergantian pelatih menjadi solusi. Secara strategis, keberadaan pelatih baru bisa menambah daya tarik di mata pemain diaspora, jika sosok yang datang punya nama besar atau daya tarik khusus.
Pertimbangan ini semakin masuk akal, ketika nama Patrick Kluivert masuk daftar kandidat pengganti Shin Tae-yong. Eks pemain Timnas Belanda ini pernah menjumpai proyek serupa di Timnas Curacao, dengan Leandro Bacuna (eks pemain Aston Villa) dan Cuco Martina (eks pemain Everton) sebagai pemain kunci.
Saat melatih tim negara eks koloni Belanda di Karibia itu, sosok Kluivert bahkan menjadi satu faktor penarik para pemain diaspora datang. Kebetulan, FFK (PSSI-nya Curacao) juga cukup aktif mencari pemain diaspora Curacao dari Belanda, seperti yang dilakukan PSSI. Bisa jadi, Kluivert diharapkan PSSI bisa mendatangkan efek serupa.