Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa pemain sepak bola nasional, dari klub liga Indonesia, yang meniti karier di klub luar negeri. Meski begitu, tak banyak yang awet dan bisa konsisten menjadi pemain reguler di klub.
Kalaupun ada yang awet, kesempatan bermainnya di tim utama relatif jarang. Pratama Arhan yang antara tahun 2022 sampai 2024 memperkuat klub Tokyo Verdy (Jepang) dan Suwon FC (Korea Selatan) menjadi contoh aktual.
Boleh dibilang, pemain lokal dari klub liga Indonesia, yang dikontrak klub luar negeri dan menjadi pemain reguler (atau minimal mendapat banyak menit bermain) di sana, masih menjadi satu kombinasi langka.
Dari kombinasi langka tersebut, terdapat nama Asnawi Mangkualam, yang sudah bermain di luar negeri sejak tahun 2021. Pemain yang jebolan akademi PSM Makassar ini memulai petualangan luar negerinya, dengan bermain di kasta kedua Liga Korea Selatan, saat memperkuat Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons, antara tahun 2021-2023.
Diawali dari dorongan dan bantuan rekomendasi pelatih Shin Tae-yong, agar dirinya berani berkarier di luar negeri, pemain bertahan ini menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain dan mencetak gol di Liga Korea Selatan. Di sini, bantuan rekomendasi sang pelatih sangat membantu, mengingat jejaringnya yang luas di negara asalnya, ditambah pengalamannya sebagai eks pemain dan pelatih Timnas Korea Selatan.
Seperti biasa, kedatangan pemain asal Indonesia mampu menaikkan popularitas klub di media sosial. Berkat kedatangan Asnawi, Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons ketiban rejeki di media sosial. Warganet suporter Timnas Indonesia beramai-ramai menjadi pengikut akun media sosial kedua klub.
Sepintas, pilihan berkarier Asnawi dan rekomendasi pelatih Shin Tae-yong terlihat tidak populer, karena destinasinya bukan di klub kompetisi kasta tertinggi. Meski begitu, pilihan ini terbukti tepat, karena sang pemain ternyata mampu mendapat menit bermain cukup banyak.
Situs Transfermarkt mencatat, selama kurang lebih tiga tahun waktunya di Korea Selatan, pemain kelahiran tahun 1999 ini mencatat total 66 penampilan di liga, dan 3 penampilan di ajang piala domestik, dengan mencatat 2 gol dan 5 assist, dalam total lebih dari 4.600 menit bermain.
Dengan catatan menit bermain dan performa seperti itu, rekomendasi dari pelatih Timnas Indonesia terbukti valid. Di sini, terlihat seberapa penting mempunyai pelatih dengan pengalaman sebagai pemain dan pelatih tim nasional, lengkap dengan jejaring luas, dengan contoh di negara level atas sepak bola Asia.
Berkat pengalaman dan performa yang cukup berkembang di Korea Selatan, kesempatan untuk tetap bermain di luar negeri pun kembali datang. Kali ini, giliran FC (Thailand) yang mengetuk pintu di awal tahun 2024.