Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Barcelona, Habis Gelap (Ternyata) Masih Gelap

3 Januari 2025   15:25 Diperbarui: 4 Januari 2025   08:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan: Pau Victor, Hansi Flick, dan Dani Olmo (Mundodeportivo.com)

Judul di atas mungkin terdengar agak konyol, karena pada awal menuju pertengahan musim 2024-2025, Barcelona terlihat perkasa. Puncaknya, saat Bayern Munich disikat 4-1 dan Real Madrid dibantai 4-0 di akhir bulan Oktober 2024.

Harusnya, frasa "habis gelap terbitlah terang" bisa digunakan. Jika tidak, frasa "habis terang terbitlah gelap" pun jadi, karena setelah dua pertandingan itu, performa Azulgrana cenderung menurun di La Liga, meski sebenarnya masih cukup oke di babak penyisihan Liga Champions.

Tapi, menyusul (kembali) munculnya masalah akibat efek krisis keuangan klub, tepat di pergantian tahun, kesimpulannya menjadi sumir: habis gelap (ternyata) masih gelap.

Seperti diketahui, akibat efek krisis keuangan Los Cules terancam kehilangan Dani Olmo dan Pau Victor secara gratis. Padahal, keduanya baru didatangkan pada musim panas 2024. Masalah ini menambah rumit situasi klub, yang dikudeta Real Madrid dan Atletico Madrid dari posisi puncak klasemen sementara, akibat penurunan performa setelah menang 4-0 di El Clasico.

Meski sebenarnya membawa ide taktik segar bersama Hansi Flick, ditambah mekarnya talenta muda macam Lamine Yamal dan Pau Cubarsi, keampuhan taktik itu hanya efektif sampai El Clasico di Santiago Bernabeu.

Berkat kemajuan pesat teknologi olahraga di era kekinian, tak perlu waktu lama untuk tim lawan bisa mulai meredam sistem ala Hansi Flick, yang cukup lihai dalam memasang jebakan offside. Alhasil, segera setelah panen pujian di Bernabeu, laju Blaugrana terlihat loyo.

Dari kiri ke kanan: Pau Victor, Hansi Flick, dan Dani Olmo (Mundodeportivo.com)
Dari kiri ke kanan: Pau Victor, Hansi Flick, dan Dani Olmo (Mundodeportivo.com)

Celakanya, saat bursa transfer musim dingin datang, Blaugrana bernasib apes. Pulihnya Andreas Christensen dari cedera membuat mereka tak bisa mendaftarkan pemain baru, akibat ketatnya aturan La Liga soal batas anggaran gaji pemain.

Sudah "dipaksa" kehilangan dua pemain baru secara gratis, mendatangkan pemain baru (sekalipun itu pinjaman) pun tak bisa. Satu situasi yang jauh lebih parah, dari pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga".

Praktis, dengan kondisi seperti ini, The Catalans hanya bisa mengandalkan talenta-talenta muda dari akademi La Masia. Selebihnya, bergantung pada seberapa keras upaya manajemen klub untuk mengatur keseimbangan neraca keuangan klub, termasuk jika mereka harus menjual pemain bergaji tinggi seperti Frenkie De Jong.

Untuk klub yang terbiasa punya target tinggi dan pemain bintang seperti Barca, situasi sekarang mungkin terlihat aneh. Ini bukan Barcelona seperti yang dulu dikenal banyak orang.

Mereka adalah tim dipaksa berada dalam satu situasi "survival mode" tingkat ekstrem, dan harus berjuang, sebatas untuk bisa mendaftarkan pemain. Apa boleh buat, prestasi menjadi satu mimpi yang masih jauh dari jangkauan.

Untuk saat ini, satu hal yang bisa dibilang menjadi penyelamat Tim Catalan ini adalah akademi La Masia yang masih mampu mencetak pemain muda berbakat, dengan Lamine Yamal sebagai bintang generasi terkini. Tanpa akademi tersohor mereka, entah apa jadinya nasib klub di periode krisis ini.

Dengan situasi sulit yang belakangan ada, rasanya musim 2024-2025 akan terasa sangat panjang buat tim kesayangan Barcelonistas. Kecuali ada peningkatan performa signifikan (terlepas dari kondisi finansial klub) rasanya lolos ke Liga Champions musim depan saja sudah menjadi satu kesuksesan tersendiri.

Inilah satu penanda satu masa transisi nan rumit bagi El Barca, setidaknya sampai proyek renovasi dan perluasan Stadion Nou Camp tuntas musim panas 2026 mendatang. Sampai saat itu tiba, kesulitan demi kesulitan keuangan masih akan datang. Otomatis, jika ada trofi datang di periode sulit ini, berarti ada upaya dan talenta luar biasa di sana, mengingat kondisi sulit yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun