Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sisi Membingungkan Piala AFF 2024

17 Desember 2024   18:52 Diperbarui: 17 Desember 2024   18:52 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi, berhubung turnamen tingkat ASEAN ini menghadirkan 4 pertandingan di fase grup, semifinal dan 2 leg final, ada sejumlah poin yang bisa didapat. Meski total nilainya tidak sebesar kualifikasi Piala Dunia atau kualifikasi Piala Asia, sedikit tambahan poin bisa membantu tim naik peringkat, begitu juga sebaliknya.

Juara atau tidak, pengaruhnya tidak signifikan. Maka, normal kalau PSSI era Erick Thohir berani tidak membidik target juara.

Pengalaman lolos ke putaran final Piala Asia 2023 dan lolos lagi di edisi 2027, ditambah catatan satu kemenangan 2-0 atas Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sedikit banyak cukup membantu.

Ada satu pergeseran pola pikir lama, yang sebetulnya sudah mulai ditinggalkan sebagian publik sepak bola nasional, berkat proses dan progres yang sejauh ini dicapai.

Dari pergeseran inilah, justru terlihat, glorifikasi berlebihan pada Piala AFF selama 20-an tahun terakhir, telah membuat setiap tim nasional di Asia Tenggara berusaha tampil dengan kekuatan penuh. Ini buat turnamen itu, tapi menjadi blunder saat bertanding di level Asia.

Penyebabnya, tim-tim di luar Asia Tenggara mendapat referensi lengkap dari ajang Piala AFF, dan mereka tinggal memanfaatkan. Apa boleh buat, tim-tim Asia Tenggara cukup kesulitan untuk bersaing di level Asia.

Maka, ketika sudah ada tim yang berani "meremehkan" turnamen yang dulunya bernama Piala Tiger ini, itu adalah satu kemajuan. Mereka berani melihat, mana yang penting dan kurang penting.

Terdekat, ada kualifikasi Piala Asia 2027 (yang diikuti oleh seluruh negara ASEAN kecuali Indonesia) sementara Timnas Indonesia kembali berjibaku di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Disinilah kemampuan semua tim Asia Tenggara akan benar-benar diuji.

Maka, ketika tim-tim peserta Piala ASEAN 2024 (kecuali Vietnam) tidak menurunkan tim terbaik, mereka seharusnya sudah tahu, di mana harus menurunkan tim terbaik, dan berusaha maksimal.

Jika situasi ini terus berlanjut, rasanya Piala ASEAN akan bernasib sama seperti Piala EAFF (Piala AFF-nya Asia Timur) di masa depan. Turnamen yang pernah dimenangkan pelatih Shin Tae-yong (tahun 2017) ini rutin menampilkan tim-tim dari wilayah Asia Timur, termasuk Jepang dan Korea Selatan, dua tim raksasa Asia.

Meski begitu, (kebanyakan) tim peserta di turnamen regional ini hanya menyertakan pemain-pemain dari liga di kawasan Asia Timur. Untuk saat ini, Piala AFF kemungkinan akan berjalan ke arah sana, khususnya jika semakin banyak pemain Asia Tenggara yang abroad ke klub luar ASEAN, termasuk  klub Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun