Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Umpan Silang, Senjata Andalan Tim Garuda

10 Desember 2024   01:35 Diperbarui: 10 Desember 2024   17:46 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah satu kesimpulan yang muncul, dari kemenangan 1-0 Timnas Indonesia atas tuan rumah Myanmar, di laga perdana Grup B Piala AFF 2024, Senin (9/12). Gol Asnawi Mangkualam di babak kedua, memastikan awalan positif Indonesia di Piala ASEAN 2024.

Secara permainan, sebenarnya Tim Garuda masih belum berada pada level terbaik. Meski cukup unggul dalam penguasaan bola dan permainan secara umum, masih ada yang perlu diperbaiki. 

Dalam hal kerja sama tim misalnya, Rafael Struick dkk. tampak masih belum padu. Masih ada beberapa momen salah umpan, dan akurasi umpan yang belum maksimal.

Kelemahan ini beberapa kali terekspos di Yangoon, dan menjadi titik awal serangan Myanmar. Jika lawan yang dihadapi bisa bermain lebih efektif dan mampu melepas umpan cepat, lini belakang Timnas Indonesia rawan jadi sasaran empuk lawan.

Menariknya, dalam kemenangan di Myanmar, tim asuhan Shin Tae-yong menampilkan satu aspek menonjol, yakni umpan silang. Sepanjang pertandingan, ada 10 sepak pojok yang didapat, dan cukup merepotkan lini belakang Tim Singa Burma. 

Selain sepak pojok, senjata lain yang mampu menghasilkan umpan silang berbahaya datang dari lemparan ke dalam. Sebenarnya, ini  sudah jadi rahasia umum, karena Timnas Indonesia punya Pratama Arhan. 

Pemain Suwon FC (Korea Selatan) ini memang terkenal punya lemparan jauh akurat. Dengan akurasi dan kekuatan yang oke, lemparan ke dalam mampu dibuatnya seperti tendangan bebas atau sepak pojok.

Atribut spesial ini bahkan ikut andil dalam terciptanya gol tunggal Tim Merah Putih ke gawang Myanmar. 

Berawal dari lemparan jauh Arhan, tercipta kemelut di jantung pertahanan tim tuan rumah.

Bola liar dalam situasi ini lalu dituntaskan Asnawi Mangkualam menjadi gol, lewat tendangan keras di dalam kotak penalti Myanmar. 

Selain Pratama Arhan, Timnas Indonesia menampilkan juga satu pemain lain, yang juga piawai dalam melakukan lemparan jauh, yakni Robi Darwis. Pemain Persib Bandung kelahiran tahun 2003 ini memang sudah menjadi spesialis lemparan jauh, sejak di level junior.

Jika kedua pemain ini dimainkan bersama, lawan pasti akan kerepotan, karena "ancaman" bola dari lemparan jauh bisa datang dari kedua sisi sayap. Inilah satu kelebihan unik, yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memecah pertahanan lawan, terutama jika kreativitas buntu.

Hanya saja, kelebihan, khususnya dalam hal menciptakan uumpan silang ini masih perlu diimbangi dengan efektivitas dalam membuat peluang dan penyelesaian akhir. Jika tidak, gol akan sulit tercipta. 

Terlepas dari beragam kelebihan dan kekurangan yang ada, kemenangan di laga pertama Piala ASEAN seharusnya bisa menjadi alasan logis untuk lebih percaya diri di pertandingan berikutnya.

Jadi, Timnas Indonesia bisa berkembang di tiap pertandingan, dan menjadi semakin kuat karenanya. 

Bisa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun