Tapi, kali ini kecil kemungkinan "pelanggaran" serupa kembali dilakukan. Sekalipun pemain asal Mesir ini seperti biasa tampil konsisten, terlalu riskan kalau struktur gaji harus kembali diubah drastis.
Dengan riwayat kebugaran Salah yang relatif jarang cedera dan konsisten mencetak gol maupun assist, perpanjangan kontrak mungkin menjadi satu konsekuensi logis.
Masalahnya, FSG selaku pemilik Liverpool hampir tak pernah melanggar aturan sendiri. Roberto Firmino dan Gini Wijnaldum yang konsisten saja akhirnya pergi setelah kontraknya tak diperpanjang. Sadio Mane bahkan dijual ke Bayern Munich.
Di satu sisi jika Salah dan Van Dijk pergi, ini adalah satu kehilangan besar. Van Dijk terbukti mampu memimpin tim dan bangkit, setelah pernah mengalami cedera lutut parah.
Tapi, dalam perspektif proyek olahraga, kepergian Salah dan Van Dijk menjadi satu hal yang pasti akan terjadi suatu saat. Ini adalah satu bagian dari siklus pembaruan yang selalu terjadi.
Selebihnya, tinggal bagaimana manajemen The Reds bisa mengambil keputusan yang tepat dan bijak. Kalau pembaruan baru dilakukan saat sudah terjadi penurunan, butuh waktu lebih lama untuk bisa kembali ke level atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H