Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lolos ke Piala Dunia 2026, "A Mission (Still) Possible"

24 November 2024   10:53 Diperbarui: 24 November 2024   10:59 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring kemenangan 2-0 Timnas Indonesia atas Arab Saudi di laga keenam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, kegembiraan menjadi satu warna dominan bagi publik sepak bola nasional. Maklum, ini merupakan momen spesial, karena tim yang dikalahkan adalah salah satu tim raksasa Asia.

Tak cukup sampai disitu, kemenangan pertama di babak kualifikasi kali ini juga menjaga asa Tim Merah Putih untuk terus bersaing. Kebetulan, persaingan di Grup C masih sangat ketat.

Terlepas dari performa superior Jepang (poin 16), yang secara matematis tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk lolos ke Piala Dunia 2026, ada secercah harapan bagi Indonesia. Berkat kemenangan atas Arab Saudi, ditambah rentetan hasil imbang Australia, plus performa inkonsisten Bahrain dan Tiongkok, lolos ke Piala Dunia 2026 (sejauh ini) tidak terlihat seperti sebuah "mission impossible".

Penyebabnya, Thom Haye dkk hanya tertinggal satu poin dari Australia (poin 7), juga punya poin sama dengan trio Tiongkok, Bahrain dan Arab Saudi (poin 6). Dari segi jadwal pertandingan, dua laga kandang melawan Bahrain dan Tiongkok bisa dimanfaatkan untuk mendulang poin penuh.

Kalkulasi ini bukan prediksi rasa ekspektasi, karena pada dasarnya merupakan bagian dari strategi secara umum. Dalam artian, kalkulasi merupakan gambaran simpel soal apa yang bisa diraih dan dilakukan, juga antisipasi jika lawan yang dihadapi sangat kuat. Tentunya, dengan melihat dinamika situasi secara umum.

Soal performa di kandang sendiri, tim asuhan Shin Tae-yong sudah membuktikan, mereka mampu memaksimalkan laga kandang melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Seperti diketahui,  Arab Saudi adalah tim yang secara peringkat FIFA, prestasi di level Asia, dan pengalaman tampil di Piala Dunia, berada di atas Tiongkok dan Bahrain.

Jadi, dari pengalaman melawan Arab Saudi di tempat yang sama, Timnas Indonesia seharusnya tahu harus bagaimana. Meski sempat kalah 0-4 dari Jepang, mereka dapat langsung belajar dan berkembang di laga berikutnya melawan Arab Saudi.
Pendekatan ini perlu dipertahankan, khususnya jika mau terus bersaing sampai akhir, apalagi mengejar mimpi lolos ke Piala Dunia.

Secara taktis dan kalkulasi, memaksimalkan laga kandang menjadi penting untuk Tim Garuda, karena mereka juga masih harus bertandang ke Australia dan Jepang. Dua partai tandang ini akan sulit, karena yang dihadapi adalah tim langganan Piala Dunia dari zona Asia.

Dari dua laga berat ini, partai melawan Australia cukup bisa dimanfaatkan untuk meraih setidaknya satu poin, dan kalau beruntung, mencatat kemenangan. Absennya Ragnar Oratmangoen dan Justin Hubner karena akumulasi kartu seharusnya bisa diakali.

Untuk pemain dengan kualitas kurang lebih sama, Indonesia punya Mees Hilgers (FC Twente, Belanda) dan Kevin Diks (FC Copenhagen, Denmark) di lini belakang. Ada juga Ole Romeny di lini depan, jika proses naturalisasi pemain FC Utrecht (Belanda) ini tuntas dalam waktu dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun