Kebetulan, performa Socceroos di babak ketiga kualifikasi tidak terlalu superior.
Seperti diketahui, meski mampu menahan imbang Jepang 1-1 di Saitama, tim asuhan Tony Popovic mencatat total empat hasil imbang, termasuk hasil imbang tanpa gol lawan indonesia di Jakarta. Mereka bahkan sempat kalah 0-1 saat menjamu Bahrain.
Jadi, kesempatan itu ada di Australia, yang sekaligus menjadi pengalaman kalkulasi Timnas Indonesia di level Asia. Jadi, kekalahan di Jepang seharusnya bukan masalah, sepanjang semua berjalan sesuai rencana, dan pertandingan melawan Jepang sudah bisa dilihat sebagai satu "calculated loss".
Selebihnya, Timnas Indonesia bisa "memanfaatkan" dinamika situasi di grup secara umum. Ada Jepang yang masih akan bertemu Australia, Arab Saudi plus Bahrain. Di sisi lain, Tim Samurai Biru kemungkinan akan tetap serius mengejar kemenangan, demi menaikkan peringkat FIFA.
Ada juga Arab Saudi yang akan berjumpa Tiongkok, Bahrain, Jepang dan Australia, sementara Australia juga akan menghadapi Jepang, plus bertandang ke Arab Saudi dan Tiongkok. Bahrain dan Tiongkok sendiri akan saling baku hantam di pertandingan terakhir, bulan Juni 2025 mendatang.
Dengan dinamika seperti itu, ditambah situasi Arab Saudi dan Australia yang sama-sama kurang menguntungkan, ada kesempatan buat Timnas Indonesia menyalip di tikungan. Jika mereka bisa fokus dan tampil maksimal di lapangan, rasanya lolos ke Piala Dunia 2026 bukan sebuah "mission impossible".
Mampukah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H