Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pariwisata Indonesia, dari Masa Lalu ke Masa Depan

19 November 2024   23:15 Diperbarui: 20 November 2024   03:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya, sejak tahun 1966, sektor pariwisata hanya sempat satu kali berdiri sebagai satu kementerian sendiri, pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2019). Kala itu, posisi Menteri Pariwisata dijabat oleh Arief Yahya.

Selebihnya, antara tahun 1998-2024, sektor pariwisata selalu berbagi ruang dengan bidang-bidang lain, seperti ekonomi kreatif, seni, dan budaya. Sepintas, konsep "berbagi ruang" ini terlihat efisien, tapi rawan menciptakan situasi tumpang tindih, khususnya dalam konteks situasi kekinian.

Seperti diketahui, dengan potensi dan keberagaman di wilayah sedemikian besar, sektor pariwisata di Indonesia membutuhkan penanganan khusus yang fokus, supaya bisa digarap optimal.

Di era globalisasi seperti sekarang, fokus itu menjadi satu urgensi. Selain karena berkaitan erat dengan aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, pariwisata juga bisa menjadi satu alat "soft diplomacy" ampuh di kancah dunia.

Semua aspek dan potensi yang ada bisa menjadi satu aset berharga buat Indonesia. Dengan catatan, semua bisa dioptimalkan, dan punya keberlanjutan, sehingga bisa  menjadi satu warisan berkelanjutan, untuk dinikmati generasi-generasi berikutnya.

Referensi buku:

Harijono, Try (2023). Beyond Borders: Menjaga Sapta Pesona, Menembus Pergaulan Antarbangsa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun