Sejak lama, budaya minum kopi sudah lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari melimpahnya ketersediaan kopi, yang wilayah budidayanya tersebar dari Aceh sampai Papua.
Marsilani & Sukartiko (2020) bahkan menyebut, Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia, bersama Vietnam, Brasil dan Kolombia
Dari beragam jenis kopi yang tumbuh di Indonesia, kopi Robusta memang menjadi yang paling banyak secara jumlah. Data dari Kementerian Pertanian (2019) mencatat, Robusta menjadi varietas kopi dengan persentase terbesar, yakni 68,95%, disusul Arabika dengan 27.98%.
Karena itulah, kopi Robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi kekinian atau kopi kemasan di Indonesia. Dalam keseharian, kopi Robusta juga menjadi jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.
Meski begitu, ternyata pernah ada jenis kopi yang menjadi "pemain tunggal" di Nusantara. Rekam jejak sejarahnya bahkan terbilang begitu panjang, karena sudah terdokumentasi sejak lebih dari 1000 tahun silam. Kopi itu adalah kopi Arabika.
Ervine (1969) mencatat, kopi Arabika pertama kali tumbuh di bagian barat daya Ethiopia (Afrika) lalu berkembang di Yaman, antara abad ke 6 sampai 13. Pada tahun 1600-an, kopi Arabika sudah meninggalkan Yaman dan tumbuh subur di India.
Wahyudi dan Jati (2012) menyebut, kopi, dalam hal ini varietas Arabika, mulai dibudidayakan sejak tahun 1600 di Chikmaglur, area dataran tinggi di Mysore, Â India Selatan, dan berkembang sampai wilayah Kananur, Malabar (sisi selatan pantai barat India. Saat ini mencakup wilayah Negara Bagian Kerala, Tamil Nadu dan Karnataka).
Kopi Arabika dari wilayah Kananur inilah, yang pertama kali didatangkan VOC ke Nusantara. pada tahun 1696, lewat bantuan Andrian van Ommen (Gubernur Jenderal Belanda di Malabar) atas prakarsa  Nicolaas Witsen, Gubernur Jenderal VOC
Berawal dari ambisi bisnis kompeni Belanda (VOC) untuk mengembangkan produksi kopi di Nusantara, Arabika menjadi varietas kopi yang datang pertama kali, dan menjadi satu-satunya yang tumbuh di Nusantara.
Awalnya, pulau Jawa, yang dinilai subur, dipilih sebagai lokasi awal budidaya kopi di Nusantara. Kelak, dari sinilah kopi Arabika lalu dibudidayakan ke berbagai wilayah di Indonesia, dan menjadi seperti yang kita ketahui sekarang.