Vietnam antara lain punya Filip Nguyen (Vietnam-Ceko) dan Jason Quang Vinh Pendant (Vietnam-Prancis). Thailand antara lain punya Nicholas Mickelson (Thailand-Norwegia) plus duo pemain blasteran Thailand-Swedia, yakni William Weidersj dan Patrik Gustavsson.Â
Tak ketinggalan, dari sejumlah pemain naturalisasi di Timnas Malaysia, terselip nama Dion Cools (Malaysia-Denmark) yang merupakan pemain diaspora.Â
Bergeser ke Asia Timur, Timnas Tiongkok pertama kali diperkuat pemain diaspora tahun 2019, saat Nicholas Yennaris mencatat debut di laga persahabatan melawan Filipina. Meski lahir di London dan pernah membela Timnas Inggris di level junior, eks pemain Arsenal itu punya garis keturunan Tiongkok dari ibunya.Â
Faktor garis keturunan serupa jugalah yang membuat Tyias Browning memilih membela Tim Naga di level senior. Uniknya, eks pemain Everton itu juga pernah membela Timnas Inggris di level junior.Â
Di Eropa, pemain diaspora menjadi satu elemen yang cukup konsisten mewarnai Timnas Italia. Setelah sempat diperkuat Mauro Camoranesi (kelahiran Argentina) plus Thiago Motta dan Jorginho (kelahiran  Brasil) Gli Azzurri di era kekinian punya Mateo Retegui, penyerang klub Atalanta yang sempat memperkuat Timnas Argentina di level junior.Â
Di Afrika, Timnas Maroko menjadi kasus paling gres dan sukses dari segi prestasi. Dalam beberapa tahun terakhir, RMFF (PSSI-nya Maroko) aktif berburu pemain diaspora Maroko di Eropa. Hasilnya, pemain-pemain seperti Achraf Hakimi dan Brahim Diaz (kelahiran Spanyol) plus Noussair Mazraoui dan Hakim Ziyech (kelahiran Belanda) pun bergabung.
Ditambah talenta lokal, termasuk yang "abroad" (kebanyakan ke Eropa) kombinasi pemain lokal dan diaspora ini sukses melaju ke semifinal Piala Dunia 2022 dan meraih medali perunggu di Olimpiade 2024.Â
Prestasi ini menjadi makin spesial, karena Maroko menjadi negara Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia dan Olimpiade. Jadi, wajar kalau rombongan Timnas Maroko disambut meriah, bahkan dibanggakan di Afrika, sekembalinya dari turnamen.
Selain Maroko, Aljazair juga melakukan langkah serupa, dengan antara lain mendapat Riyad Mahrez (kelahiran Prancis). Eks bintang Leicester City dan Manchester City ini ikut ambil bagian, saat tim Afrika Utara itu lolos ke babak gugur Piala Dunia 2014, dan juara Piala Afrika 2019.