Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool Tak Dapat Zubimendi, Gravenberch pun Jadi

21 Agustus 2024   15:37 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ryan Gravenberch dan Martin Zubimendi (Tribuna.com)

Memasuki musim 2024-2025, Liverpool menjadi satu tim yang terlihat unik. Disebut demikian, karena mereka menghadirkan gaya baru, tapi dengan materi pemain lama, karena belum meresmikan satupun pemain baru.

Seperti diketahui, gaya baru Liverpool datang, bersamaan dengan kedatangan Arne Slot di kursi pelatih. Di bawah arahan pelatih asal Belanda itu, The Kop memainkan umpan-umpan mengalir dengan kombinasi antara memanfaatkan ruang sempit dan celah kosong.

Dari sistem baru ini ini, nama Ryan Gravenberch muncul sebagai sosok kunci di lini tengah. Berkat partisipasi di masa pramusim (sekembalinya dari "tugas negara" di Euro 2024) pemain asal Belanda ini tampak fit dan klik di tim.

Terbukti, pemain nomor punggung 38 ini langsung bermain penuh saat Mohamed Salah dkk menang 2-0, di laga pekan pertama Liga Inggris melawan Ipswich Town. Situasi yang dalam dua tahun terakhir sulit didapat.

Seperti diketahui, setelah bersinar di Ajax Amsterdam, pemain kelahiran tahun 2002 ini kesulitan berkembang di tahun tunggalnya bersama Bayern Munich. 

Tahun pertamanya di Liverpool pun cukup sulit, karena ia datang di hari terakhir bursa transfer musim panas 2023, dan tak sempat beradaptasi dengan sistem permainan tim.

Meski hanya absen sekitar 3 minggu karena cedera engkel, pemain jebolan akademi Ajax Amsterdam ini kesulitan untuk jadi starter reguler. Tidak seperti Wataru Endo yang musim lalu terlihat menonjol, karena bisa langsung cepat beradaptasi.

Ryan Gravenberch dan Martin Zubimendi (Tribuna.com)
Ryan Gravenberch dan Martin Zubimendi (Tribuna.com)

Tapi, setelah Juergen Klopp pergi, pemain berdarah Suriname ini mulai muncul lagi ke permukaan. Skema 4-2-3-1 ala Arne Slot telah mengembalikan Gravenberch ke posisi natural, yakni sebagai pemain nomor punggung 6 atau 8.

Keberadaannya di lini tengah Si Merah seolah menjadi jawaban sempurna, setelah upaya mendatangkan Martin Zubimendi (Spanyol) dari Real Sociedad gagal total. 

Postur tinggi besar, ditambah akurasi umpan dan kemampuan teknik di atas rata-rata, menjadi atribut yang langsung terlihat di Ipswich.

Meski bukan tipikal gelandang yang terbiasa "main keras" seperti Moises Caicedo di Brighton dan Chelsea, duetnya bersama Alexis MacAllister sedikit banyak mengingatkan pada duet Alexis MacAllister dan Caicedo di Brighton, dalam versi lebih "halus".

Di Liverpool sendiri, pemain dengan atribut seperti Gravenberch pernah hadir dalam sosok Gini Wijnaldum antara tahun 2016-2021, yang sama-sama berasal dari Belanda, terampil secara teknis, dan berdarah Suriname. 

Bedanya, gaya main Wijnaldum cenderung lebih ngotot, dan posturnya (175 cm) tidak setinggi Gravenberch (190 cm).

Dalam hal urusan kebugaran, Wijnaldum agaknya menjadi satu referensi, yang ingin coba (kembali) diterapkan Liverpool pada Gravenberch. Maklum, selama waktunya di Anfield, pemain yang kini berseragam Al Ettifaq ini termasuk cukup jarang absen lama karena cedera.

Tapi, dengan padatnya jadwal tim, termasuk di Liga Champions format baru, rasanya masih terlalu riskan kalau hanya Gravenberch seorang yang diandalkan sebagai pemain dengan peran "nomor punggung 6".

Jika semuanya berjalan lancar, mungkin saga transfer batal Zubimendi dan perkembangan Gravenberch di bawah arahan Arne Slot akan menjadi repetisi kisah kedatangan Wataru Endo musim lalu. Sebuah "blessing in disguise".

Seperti diketahui, Endo yang datang dari Stuttgart setelah Caicedo memilih bergabung dengan Chelsea, terbukti lebih oke secara performa, meski awalnya diragukan.

Akankah cerita serupa kembali terulang di Anfield?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun