Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool Tak Dapat Zubimendi, Gravenberch pun Jadi

21 Agustus 2024   15:37 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:52 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Skuad Liverpool. (Foto oleh Oli SCARFF / AFP)(OLI SCARFF/AFP via kompas.com) 

Postur tinggi besar, ditambah akurasi umpan dan kemampuan teknik di atas rata-rata, menjadi atribut yang langsung terlihat di Ipswich.

Meski bukan tipikal gelandang yang terbiasa "main keras" seperti Moises Caicedo di Brighton dan Chelsea, duetnya bersama Alexis MacAllister sedikit banyak mengingatkan pada duet Alexis MacAllister dan Caicedo di Brighton, dalam versi lebih "halus".

Di Liverpool sendiri, pemain dengan atribut seperti Gravenberch pernah hadir dalam sosok Gini Wijnaldum antara tahun 2016-2021, yang sama-sama berasal dari Belanda, terampil secara teknis, dan berdarah Suriname. 

Bedanya, gaya main Wijnaldum cenderung lebih ngotot, dan posturnya (175 cm) tidak setinggi Gravenberch (190 cm).

Dalam hal urusan kebugaran, Wijnaldum agaknya menjadi satu referensi, yang ingin coba (kembali) diterapkan Liverpool pada Gravenberch. Maklum, selama waktunya di Anfield, pemain yang kini berseragam Al Ettifaq ini termasuk cukup jarang absen lama karena cedera.

Tapi, dengan padatnya jadwal tim, termasuk di Liga Champions format baru, rasanya masih terlalu riskan kalau hanya Gravenberch seorang yang diandalkan sebagai pemain dengan peran "nomor punggung 6".

Jika semuanya berjalan lancar, mungkin saga transfer batal Zubimendi dan perkembangan Gravenberch di bawah arahan Arne Slot akan menjadi repetisi kisah kedatangan Wataru Endo musim lalu. Sebuah "blessing in disguise".

Seperti diketahui, Endo yang datang dari Stuttgart setelah Caicedo memilih bergabung dengan Chelsea, terbukti lebih oke secara performa, meski awalnya diragukan.

Akankah cerita serupa kembali terulang di Anfield?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun