Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

MU, Harapan Baru, Masalah Lama

6 Agustus 2024   22:39 Diperbarui: 7 Agustus 2024   11:58 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Manchester United, pada bendera di salah satu titik sepak pojok, lapangan Stadion Old Trafford. (AFP PHOTO/PAUL ELLIS via Kompas.com)

Keduanya menambah daftar cedera United, menyusul Tyrell Malacia (cedera lutut) yang absen sejak Maret 2024, yang disusul oleh Antony (cedera otot) dan Marcus Rashford (cedera engkel) di masa pramusim.

Dengan bursa transfer musim panas yang masih dibuka, masih ada ruang untuk berbelanja pemain lebih banyak. Tapi, berhubung masalah cedera di Old Trafford cukup parah di musim lalu, dan menjadi salah satu penyebab performa jeblok Harry Maguire dkk, sepertinya masalah utama tim ini bukan hanya belanja pemain baru, tapi juga soal penanganan masalah kebugaran dan cedera pemain.

Musim lalu, dan tahun-tahun sebelumnya, diluar urusan transfer pemain yang sering flop, masalah kebugaran dan cedera pemain sudah membuat tim tak pernah menampilkan komposisi terbaik. Otomatis, performa maksimal (apalagi konsisten) sulit dicapai.

Untuk saat ini, berhubung masalah lama itu terjadi lagi di fase pramusim, jika tak ada perbaikan berarti, sepertinya situasi dan performa tim tak akan jauh berbeda di musim 2024-2025.

Entah karena jadwal pertandingan superpadat, program latihan terlalu intens, atau faktor lainnya, masalah cedera pemain di Manchester United telah menjadi satu faktor, yang secara konsisten mampu merusak janji-janji manis dan optimisme yang muncul setiap musim berganti.

Diluar transisi di manajemen klub, masalah cedera pemain seharusnya bisa menjadi peringatan keras kepada Manchester United dan Manchunian, untuk tidak langsung memasang optimisme terlalu tinggi, karena ketika realita tak sesuai ekspektasi, rasa sakitnya akan berlipat ganda, dan seperti biasa, menjadi sebuah cerita komedi.

Berhubung itu sudah berkali-kali terjadi, seharusnya Manchester United dan Manchunian sudah cukup tahu harus bagaimana. Kecuali jika "post power syndrome" karena (masih) susah move on dari era kejayaan Fergie belum juga hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun