Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liberte, Egalite, N'Golo Kante

2 Juli 2024   18:57 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:56 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul di atas adalah satu anekdot yang muncul di dunia maya, seiring perjalanan Timnas Prancis di Piala Eropa 2024, yang dipastikan masih berlanjut usai menekuk Belgia 1-0 Senin (1/7) lalu. Gol bunuh diri Jan Vertonghen di menit-menit akhir waktu normal sudah cukup memastikan Belgia angkat koper dari Jerman.

Secara performa, tim asuhan Didier Deschamps sebenarnya masih belum meyakinkan. Hanya mencetak 3 gol dari 4 pertandingan, dengan 2 gol diantaranya berasal dari gol bunuh diri lawan dan 1 sisanya berasal dari tendangan penalti.

Untuk ukuran tim unggulan yang bertabur bintang seperti mereka, performa ini jelas belum maksimal. Belum ada lagi serangan eksplosif yang biasa kita lihat.

Situasi juga terlihat meragukan, karena Kylian Mbappe, bintang utama mereka, bertanding dengan mengenakan topeng pelindung. Seperti diketahui, penyerang baru Real Madrid itu mengalami patah tulang hidung, akibat berbenturan dengan Kevin Danso saat menghadapi Austria.

Beruntung, di balik serangan yang melempem, Les Bleus masih punya pertahanan tangguh, yang bahkan terlihat "lebih Italia dari Italia itu sendiri". Saking kuatnya, Gawang Mike Maignan baru sekali kebobolan, itupun lewat tendangan penalti Robert Lewandowski (Polandia) di laga terakhir fase grup.

Secara kualitas materi pemain, performa ini sebenarnya tidak mengejutkan, karena selain punya Maignan menjadi kiper utama AC Milan, ada duet palang pintu William Saliba (Arsenal) dan Dayot Upamecano (Bayern Munich) yang cepat dan kuat.

Tapi, soliditas itu baru benar-benar menjadi sempurna, ketika ada sosok N'Golo Kante, yang berada tepat di depan lini belakang. Gelandang Al Ittihad ini mampu menjadi penghubung lini belakang dan tengah tim, sekaligus pemutus aliran bola lawan.

Peran ini kurang lebih mirip dengan yang dulu pernah ditampilkan Claude Makelele di Timnas Prancis. Bedanya, Makelele cenderung statis, jarang ikut naik membantu serangan, sementara Kante sering ikut naik-turun membantu serangan.

"Peran Makelele" versi dinamis ini membuat eks pemain Chelsea seperti ada dimana-mana, dan di saat kondisi Mbappe membuat tim ketar-ketir, kehadiran dan kontribusinya memberi rasa aman.

Memang, pemanggilan pemain kelahiran tahun 1991 ini ke Euro 2024 awalnya dipertanyakan, tapi semua itu mampu dibayar lunas dengan sepasang penghargaan Man Of The Match dalam partai melawan Austria dan Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun