Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hadirnya "Indonesian Commentary" di Copa America 2024

28 Juni 2024   23:53 Diperbarui: 28 Juni 2024   23:58 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Copa America 2024 menghadirkan sejumlah cerita menarik. Salah satunya datang dari penggunaan komentator bahasa Indonesia di televisi nasional.

Untuk ukuran turnamen mayor antarnegara, fenomena ini sebenarnya sudah sempat muncul di Piala Dunia 2022, meski pada prosesnya dikritik penonton, karena dinilai menghilangkan satu elemen unik berupa kehadiran "English commentary".

Copa America sendiri biasa menghadirkan "English conmentary", meski dengan bumbu aksen bahasa Spanyol, karena negara pesertanya sebagian besar berbahasa Spanyol.

Tapi, di layar kaca Indonesia, kebiasaan itu diubah, dengan kehadiran komentator berbahasa Indonesia, yang biasanya lebih banyak mengomentari pertandingan sepak bola nasional.

Pada awalnya ini terasa aneh dan tak biasa, karena satu elemen unik pertandingan Copa America diganti sepihak, dan satu ruang edukasi bahasa (secara aplikatif) otomatis ditutup paksa.

Seperti diketahui, dalam "English commentary" seperti ini, ada satu ruang untuk belajar sekaligus mengenali perbedaan aksen bahasa Inggris, lengkap dengan cara membaca nama-nama pemain dari Amerika Latin, yang kadang tidak tepat saat diucapkan dengan gaya bahasa Indonesia.

Ketika ruang belajar dari "English commentary" ini hilang, otomatis ada sedikit rasa aneh. Bayangkan, sebuah turnamen mayor antarnegara, dengan sejarah panjang dan level kualitas kelas dunia, justru dibawakan dengan gaya seperti tayangan sepak bola nasional.

Terlepas dari urusan nasionalisme atau semacamnya, langkah seperti ini sebenarnya berisiko memengaruhi kualitas tayangan. Apalagi, kalau komentator yang membawakan lebih banyak heboh ketimbang memandu pertandingan dengan ragam informasi relevan.

Bukannya tak boleh, penonton, sebagai konsumen juga berhak mendapat edukasi dan informasi relevan dengan pertandingan. Maka, ketika hak itu dilanggar, seharusnya pihak televisi tahu harus bagaimana.

Untunglah, fenomena seperti ini tidak banyak terjadi di tayangan Copa America 2024. Komentator pertandingan yang membawakan bisa fokus membawakan pertandingan, lengkap dengan aneka informasi terkait seputar pertandingan.

Memang, masih ada kekurangan di beberapa aspek, tapi jika bisa terus ditingkatkan, ini bisa jadi contoh baik untuk dibiasakan, khususnya di sejumlah televisi swasta nasional.

Disadari atau tidak, komentator pertandingan di televisi nasional Indonesia (swasta maupun plat merah) kadang terlalu heboh saat membawakan pertandingan. Akibatnya, pertandingan jadi terasa kurang nyaman ditonton.

Maka, ketika ada yang mencoba "tampil beda" dengan gaya lebih tertata dan berisi, ini menjadi satu hal yang layak dibiasakan secara lebih luas. Tidak mendapat "English commentary" seharusnya bukan masalah, sepanjang kualitas diutamakan.

Di tengah penurunan kualitas dan peralihan minat penonton televisi di Indonesia, keberadaan komentator berbahasa Indonesia (dengan kualitas yang terus berusaha ditingkatkan) menjadi satu harapan, karena ada hal positif yang coba diupayakan secara serius.

Jika "komentator berbahasa Indonesia" sukses di Copa America 2024, rasanya tak perlu menunggu lama, untuk melihat perbaikan kualitas komentator pertandingan sepak bola nasional. Satu contoh bagus biasanya merupakan "trendsetter" handal.

Jadi, tak ada lagi komentar heboh atau berlebihan, karena semua sudah diatur sesuai porsi.

Akankah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun