Berangkat dari situ, Prancis sudah seharusnya mulai menimbang rencana B, karena pemain kunci dari rencana A tim mengalami cedera. Dari penampilan N'Golo Kante saat lini depan terlihat tumpul, lini tengah tim juara Piala Dunia 2018 ini sebenarnya bisa jadi senjata rahasia.
Kebetulan, gaya main Prancis bersama Deschamps masih cenderung pragmatis, sehingga kemampuan kolektif masih bisa dioptimalkan. Untuk saat ini, bermain tanpa superstar bisa menjadi satu strategi darurat tim.
Tapi, berjalan atau tidaknya ide "darurat" Prancis bermain secara kolektif, semua bergantung dari keputusan sang pelatih untuk menepikan Mbappe atau memaksanya bermain dengan topeng akibat hidung patah.
Kalau eks kapten Timnas Prancis itu berani ambil risiko, seperti yang dilakukannya pada Paul Pogba di Piala Dunia 2022 lalu, rasanya momen apes ini akan jadi sebuah titik balik, sekaligus momen evolusi lain Timnas Prancis.
Jika eks pelatih Juventus itu tetap menyertakan Mbappe, mungkin ini akan jadi satu taruhan besar, yang akan membuat fans deg-degan. Kalau sukses, Prancis bisa melangkah jauh sekali lagi, tapi kalau gagal total, siap-siap rungkad.
Jadi, mau dibawa ke mana Les Bleus setelah Mbappe cedera, akan menjadi satu teka-teki menarik di pesta bola Eropa edisi 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H