Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Antara Euro dan Copa America 2024

15 Juni 2024   23:08 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:13 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jeda musim panas 2024 menjadi periode unik bagi para pecinta sepak bola. Maklum, ada dua turnamen mayor antarnegara, yakni Copa America dan Piala Eropa 2024.

Secara kualitas, dua turnamen ini merupakan turnamen tingkat benua terbaik. Dengan tim-tim dan bintang top dunia yang ikut ambil bagian, sulit rasanya untuk melewatkan begitu saja.

Jika berpatokan pada zona waktu Indonesia, dua turnamen ini adalah satu tontonan menarik di akhir pekan. Jika kuat begadang atau punya strategi waktu tidur yang pas, dua turnamen ini siap menemani sepanjang malam.

Sebelumnya, situasi seperti ini pernah terjadi dalam Euro 2016 dan Copa America Centenario 2016, dan sekali lagi terjadi pada tahun 2021.

Tapi, dua momen ini datang pada situasi insidental, bukan jadwal reguler. Copa America Centenario adalah turnamen peringatan 100 tahun edisi pertama Copa America, sementara turnamen edisi 2021 sama-sama digelar setelah sempat tertunda akibat pandemi, dengan CONMEBOL melakukan penjadwalan ulang Copa America (kembali) ke tahun kabisat sejak 2004.

Masalahnya, di hari kerja, waktu tayang dua turnamen ini punya plus-minus cukup bersinggungan. Euro 2024 di Jerman bisa dinikmati pada jam "prime time" sampai tengah malam, tapi rawan membuat tubuh loyo akibat kurang istirahat, Jika esok pagi ada pekerjaan atau kegiatan rutin.

Di sisi lain, Copa America 2024 di Amerika Serikat rata-rata tayang sejak subuh sampai pagi. Jam tayang ini cukup menyenangkan buat mereka yang suka bangun pagi, dan menonton pertandingan sepak bola.

Sementara itu, di pertandingan yang mulai pada pagi hari, waktunya bertabrakan dengan jam mulai kerja atau aktivitas pagi hari. Jadi, curi-curi waktu dengan menonton streaming di gawai akan jadi satu pemandangan umum.

Dengan segala aktivitas rutin yang biasa dilakukan pada pagi hari, terutama di hari kerja, menonton seluruh pertandingan Piala Eropa dan Copa America sekaligus mungkin terdengar muskil, karena sekuat apapun seseorang begadang, daya tahan tubuh tetap ada batasnya.

Maka, selain mengatur jam tidur, ada satu cara lain yang bisa dilakukan, yakni dengan fokus menonton aksi tim jagoan masing-masing. Jadi, turnamen bisa tetap dinikmati secara nyaman.

Untuk Euro 2024, seseorang mungkin bisa punya lebih dari satu tim jagoan. Maklum, ada tim-tim kelas dunia seperti Prancis, Italia, Jerman, Portugal, Kroasia, Belgia, Belanda dan Spanyol saling bersaing, lengkap dengan sejumlah pemain top macam Kylian Mbappe, Luka Modric, dan Cristiano Ronaldo. 

Kalaupun hanya punya satu jagoan, dan tim tersebut ternyata angkat koper lebih awal, daya tarik turnamen masih ada di laga besar babak gugur. Jumlah laga seperti ini bisa dibilang sedikit, jadi seharusnya lebih bisa diakali dengan pengaturan waktu istirahat yang pas.

Situasi lebih mudah ada di Copa America, dengan Argentina dan Brasil sebagai tim jagoan favorit kebanyakan pecinta sepak bola dunia. Tidak banyak yang menjagokan atau menjadi penggemar tim-tim seperti Uruguay, Chile, Kolombia atau Meksiko.

Berbeda dengan Euro 2024 yang punya 24 peserta, Copa America 2024 hanya punya 16 peserta. Selain durasinya lebih pendek, keberadaan Argentina (khususnya Lionel Messi) dan Brasil menjadi daya tarik terbesar.

Sebenarnya, ada Uruguay yang biasa jadi batu sandungan. Tapi, tim juara 15 kali Copa America ini masih dalam transisi, dengan naiknya pemain-pemain macam Darwin Nunez dan Fede Valverde sebagai pilar tim, selagi duet penyerang senior Edinson Cavani (37) sudah pensiun dari tim nasional, dan Luis Suarez (37) kemungkinan menyusul pensiun dari Timnas usai Copa America 2024.

Pertemuan Argentina dan Brasil biasa menjadi final ideal favorit, yang menarik disimak. Masalahnya, kalau dua tim raksasa Latino ini ternyata tersingkir lebih awal, turnamen ini mungkin akan terasa hambar. Kalaupun bisa dinikmati, itu tinggal dari aspek olahraga dan prestise, terutama di babak gugur.

Uniknya, dua turnamen mayor antarnegara ini menjadi satu ujian menarik, khususnya buat penonton di Indonesia, untuk bisa menikmati sajian laga sepak bola berkualitas secara cerdas.

Dalam artian, ada kesenangan yang tetap bisa dinikmati, tanpa melewatkan tanggung jawab dan rutinitas sehari-hari. Jadi, kesenangan yang datang tidak sampai mengorbankan hal-hal yang penting.

Bisakah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun