Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas Indonesia Menuju Tantangan Baru

12 Juni 2024   15:28 Diperbarui: 13 Juni 2024   12:42 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thom Haye dan rekan-rekan se-kompatriotnya di Timnas Indonesia merayakan gol pembuka ke gawang Filipina dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2024 Zona Asia antara Indonesia vs Filipina, Selasa (11/6/2024) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. (KOMPAS.com/ADIL NURSALAM)

Kemenangan 2-0 atas Filipina, Selasa (11/6) memastikan Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sekaligus tampil di putaran final Piala Asia 2027. Gol-gol Thom Haye dan Rizky Ridho ke gawang Tim Azkals menghadirkan satu hadiah sekaligus tantangan baru.

Kelolosan ke Piala Asia menjadi satu hal spesial. Maklum, untuk pertama kalinya sejak edisi 2000 dan 2004, Tim Merah Putih lolos ke putaran final Piala Asia (lewat jalur kualifikasi) secara beruntun.

Ini menjadi satu peningkatan berikutnya, dari sebuah tim nasional, yang selama bertahun-tahun berkutat di level Asia Tenggara, dan menjalani sekuel kisruh federasi layaknya sinetron.

Kepastian lolos otomatis ke Arab Saudi juga menunjukkan, PSSI mulai berani keluar dari "tempurung" Piala AFF dan level Asia Tenggara. Ada visi untuk menapak level Asia, dengan perencanaan lebih rapi, termasuk dalam hal mencari pemain diaspora Indonesia di luar negeri.

Keputusan ini terbukti tepat, karena peringkat FIFA Timnas Indonesia pelan-pelan naik. Di saat tim-tim Asia Tenggara kompak jadi bulan-bulanan atau patah hati, tim asuhan Shin Tae-yong jadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Jelas, trofi Piala AFF yang selama ini dibanggakan beberapa tim Asia Tenggara tak bisa jadi modal bersaing di level Asia. Singapura belum bangkit lagi, Malaysia masih belum cukup kuat, sementara Vietnam dan Thailand mulai mentok.

(Kompas.com)
(Kompas.com)

Ini belum termasuk Filipina dan Myanmar, yang sama-sama hanya mampu meraih 1 poin dari 6 pertandingan di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kemajuan yang sejauh ini ada cukup menggembirakan, karena memperlihatkan seberapa jauh Timnas Indonesia bisa berkembang, jika semua pihak solid. Ini bagus, tapi bukan berarti boleh lupa diri.

Kelolosan ke babak ketiga adalah satu tantangan baru, karena level kekuatan lawan akan lebih kuat dari Vietnam dan Filipina, dua tim Asia Tenggara yang dikalahkan Tim Garuda di babak kualifikasi kedua.

Ada kekuatan lama sepak bola Asia seperti Iran, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Ada juga tim-tim yang sedang berkembang pesat seperti Uzbekistan, Qatar, dan Irak.

Tim-tim ini sudah terbukti tangguh di level senior benua Asia, dan belum bisa dikalahkan Indonesia di era kekinian. Di Piala Asia 2023, Jepang dan Irak mampu membekuk Justin Hubner dkk dengan skor identik 3-1, sementara Australia menang 4-0.

Di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Irak mampu menang 5-1 dan 2-0 atas Timnas Indonesia. Jelas, ada kesulitan besar yang akan dihadapi Timnas Indonesia.

Secara tim, mereka masih belum cukup solid, dan masih harus memperbaiki kualitas pertahanan dan lini serang.

Seperti diketahui, lini belakang Timnas rawan ditembus, dan baru mulai solid setelah ada Jay Idzes. Terbukti, gawang tim tak pernah jebol setiap kali bek Venezia itu main.

Tapi, mereka perlu bek tengah berkualitas sepadan, supaya lini belakang tim tetap solid, sekalipun Bang Jayadi absen. Masalah ini kebetulan sempat terlihat saat takluk 0-2 dari Irak di Gelora Bung Karno.

Ketika itu, Idzes tak dimainkan karena baru bergabung jelang pertandingan, dan tanpanya lini belakang tim tampak goyah, terutama di babak kedua. Ini bisa jadi titik lemah yang rawan diekspos, jika tak diantisipasi.

Di lini serang, pos tengah dan depan yang agak tumpul memang mulai ada perbaikan, terutama sejak Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen hadir, tapi, dengan lini depan yang lebih banyak diisi penyerang bertipe "false nine" atau pembuka ruang, perlu ada kreativitas lebih di tengah, dan efektivitas dalam memanfaatkan peluang.

Berhubung pengalaman Timnas Indonesia di level ini (khususnya sejak 10-15 tahun terakhir) masih kurang, agak tidak adil kalau target lolos ke Piala Dunia 2026 langsung dipasang.

Timnas Indonesia saat ini adalah tim yang baru mulai bisa tampil di level Asia, dan belum cukup kuat untuk dibebani target lolos ke Piala Dunia. Untuk bisa lolos ke Piala Dunia, mereka masih harus mampu terbiasa bersaing secara kompetitif di level Asia lebih dulu.

Jadi, berhubung sudah pasti lolos ke putaran final Piala Asia 2027, biarkan saja Timnas Indonesia bermain tanpa target muluk. Siapa tahu, tim bisa bermain lepas dan mengejutkan.

Bisa, PSSI?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun