Meski baru akan mencicipi pengalaman pertama sebagai pelatih di kasta tertinggi Liga Inggris, Maresca dianggap berpotensi, karena mampu membawa Leicester City langsung kembali ke kasta tertinggi, dalam pengalaman pertamanya sebagai pelatih tim senior.
Sebelumnya, pelatih berkepala plontos ini hanya pernah melatih tim cadangan Manchester City, dan menjadi staf pelatih Pep Guardiola di Manchester City. Tapi, pengalaman ini sudah cukup memberi sang Italiano bekal ilmu istimewa sebagai pelatih.
Sementara itu, dari kota Manchester, ada dua pelatih berkepala gundul yang masa depannya masih jadi spekulasi. Di Manchester United, kelanjutan kiprah Erik Ten Hag masih jadi tanda tanya besar.
Meski mampu membawa The Red Devils juara Piala FA, performa jeblok tim secara umum membuat posisi pelatih plontos asal Belanda itu masih rawan. Seperti diketahui, United baru saja finis di posisi 8 Liga Inggris, yang menjadi rekor finis terburuk klub sejak dimulainya era Premier League di Inggris.
Di sudut biru kota Manchester, manajemen Manchester City disebut-sebut sudah mulai mencari kandidat pelatih baru potensial. Penyebabnya, Pep Guardiola sudah memasuki tahun terakhir kontrak di Etihad Stadium.
Meski manajemen klub ingin pria berkepala plontos asal Spanyol itu bertahan lebih lama, kecenderungan sang pelatih untuk tidak memperpanjang kontrak di Etihad Stadium membuat mereka harus mulai menyiapkan rencana antisipasi. Khususnya, jika klub terpaksa harus berganti pelatih.
Tapi, dari berita seputar pergantian pelatih yang sudah muncul sejauh ini, kedatangan Jose Mourinho sebagai pelatih baru Fenerbahce bisa dibilang merupakan kejutan paling menarik.
Dengan profilnya sebagai salah satu pelatih tersukses di era modern, kepindahannya ke klub raksasa Turki ini mungkin terlihat seperti satu kemunduran. Maklum, Super Lig Turki kerap menjadi tempat singgah pemain bintang veteran yang masih ingin bermain di Eropa.
Tapi, dengan lolosnya Fener ke kualifikasi Liga Champions, ini merupakan satu langkah maju buat Mou. Untuk pertama kalinya sejak musim 2019-2020, ia akan kembali tampil di Liga Champions.
Dengan pengalamannya sebagai pelatih, sepanjang manajemen klub mendukungnya secara penuh, rasanya prestasi bisa dicatat pelatih asal Portugal ini di Istanbul. Entah trofi level domestik atau sedikit kejutan di Eropa, kemungkinan itu cukup terbuka.
Dengan cukup "sibuk" nya bursa transfer di area pelatih, sepertinya liga-liga dan kompetisi antarklub Eropa akan terlihat lebih menarik di musim 2024-2025. Tapi, ini tentu saja baru tahap awal, karena bursa transfer pemain yang lebih semarak baru akan dimulai.