Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bursa Transfer Musim Panas 2024: "Sibuk" di Pos Pelatih

4 Juni 2024   00:48 Diperbarui: 4 Juni 2024   04:54 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vincent Kompany (tengah) diperkenalkan sebagai pelatih baru Bayern Munich (Theguardian.com)

Musim 2023-2024 telah berakhir, dan pemberitaan seputar transfer pun bermunculan. Ada yang memang sudah resmi, tinggal menunggu peresmian, sampai masih sebatas rumor.

Biasanya, transfer pemain mendapat porsi perhatian paling besar, tapi di musim panas 2024, situasi sedikit berbeda. Berita seputar pergantian pelatih menjadi topik menarik, karena terjadi di liga-liga top Eropa, dan ada kejutan yang turut melibatkan pelatih kenamaan.

Di Spanyol, ada Barcelona yang sudah meresmikan pelatih Hansi Flick, tak lama setelah mendepak Xavi Hernandez. Pelatih asal Jerman ini dikontrak selama 2 tahun, dan uniknya pernah membantai Barca dengan skor ikonik 8-2, kala membawa Bayern Munich meraih Treble Winner musim 2019-2020.

Sebelumnya, klub Catalan ini terlibat drama putus-sambung dengan Xavi, karena sang pelatih sempat memutuskan mundur, tapi memilih bertahan setelah dibujuk manajemen klub, sebelum akhirnya didepak usai laga pekan terakhir La Liga.

Hansi Flick diperkenalkan sebagai pelatih baru Barcelona (Theguardian.com)
Hansi Flick diperkenalkan sebagai pelatih baru Barcelona (Theguardian.com)
Bergeser ke Italia, pergantian pelatih terjadi di Juventus dan AC Milan, dengan gambaran situasi agak berbeda. Juventus sudah meresmikan Thiago Motta sebagai pelatih baru, dengan membawa nuansa pembaruan yang cenderung progresif.

Meski masih minim pengalaman melatih di level atas, pelatih kelahiran Brasil ini dianggap punya potensi menarik. Seperti diketahui, ia sukses membawa Bologna, tim yang biasanya hanya mematok target lolos dari zona degradasi, lolos ke Liga Champions.

Hebatnya, eks pemain Timnas Italia itu berani menampilkan permainan menyerang, dengan materi pemain relatif biasa saja, jika dibanding tim papan atas Liga Italia. Inilah yang membuat Juventus memboyongnya ke Turin, untuk memperbarui gaya permainan klub yang cenderung "usang" di bawah arahan Massimiliano Allegri.

Bologna sendiri juga langsung bergerak mendekati Vincenzo Italiano sebagai pelatih baru. Pelatih yang baru saja pergi dari Fiorentina ini dianggap sebagai sosok ideal, berkat prestasi membawa Si Ungu ke final Europa Conference League musim 2023-2024.

Tapi, nuansa berbeda muncul di AC Milan. Meski sudah mendepak Stefano Pioli yang "usang" secara taktik dan performa, keputusan klub menunjuk Paulo Fonseca terlihat meragukan.

Meski mampu membawa Lille ke papan atas Ligue 1 Prancis dan lolos ke Liga Champions dengan gaya main menyerang, catatan kurang sukses saat melatih AS Roma (2019-2021) jadi titik keraguan. Apa boleh buat, pelatih asal Portugal ini harus berusaha ekstra membuktikan diri di San Siro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun