Terlepas dari pro-kontra soal keputusan wasit, Timnas U-23 sebenarnya cukup beruntung, karena kecepatan istimewa Tim Syli tidak diimbangi dengan penyelesaian akhir yang klinis. Kalau dua hal ini seimbang, gawang Ernando Ari mungkin sudah kebobolan gol lebih banyak oleh tim dari Afrika Barat ini.
Soal ketiadaan VAR, sebenarnya ini lebih disebabkan karena venue pertandingan di Clairefontaine memang tidak punya fasilitas untuk VAR dan penerangan sesuai standar. Karena itulah pertandingan digelar pada siang hari waktu Prancis
Namanya juga lapangan akademi sepak bola dan lapangan tempat latihan Timnas Prancis. Kapasitasnya pun terbatas, hanya 520 kursi.
Pertandingan play-off Asia-Afrika Olimpiade Paris ini sendiri awalnya direncanakan berlangsung secara tertutup, dengan pertimbangan keamanan jelang Olimpiade 2024, dan rekomendasi aparat kepolisian setempat. Karena itulah, venue nya berada di Clairefontaine, bukan lapangan Stadion Parc Des Princes markas PSG atau Stade De France yang biasa dipakai Timnas Prancis.
Gambaran yang saya jelaskan ini mungkin sangat berbeda dengan pendapat media atau warganet kebanyakan, tapi tetap perlu disampaikan, karena efek patah hati akibat Indonesia nyaris lolos ke cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade terlihat agak mengganggu.
Selain karena "frame" media yang cenderung bias (atas nama "nasionalisme") sejumlah oknum suporter Timnas U-23 juga menumpahkan kekecewaan dengan kata-kata maupun hinaan bernada rasis di postingan akun media sosial FGF (PSSI-nya Guinea) dan akun-akun terkait.
Saking mengganggunya, akun X (sebelumnya Twitter) @Joueurs_GN sampai mengeluhkan banjir komentar bernada rasis dari fans Timnas U-23 dan mengumumkan menonaktifkan komentar Instagram  mereka. Seperti pada pernyataan berikut:
Face un norme flot d'insultes racistes et d'emojis de singe venant de supporteurs indonsiens, JGN a d dsactiver les commentaires de sa page Instagram.
Le racisme prend de plus en plus de place dans le football qui est un sport cens nous rassembler, nous ne cesserons de... pic.twitter.com/85wB2BNQTV--- (@Joueurs_GN) May 9, 2024
Jelas, ini perilaku yang sangat tidak bermoral, dan harus dibina serius PSSI juga pihak-pihak terkait, karena ini adalah masalah mental khas tim kelas bawah. Gagal lolos ke Olimpiade di tahap akhir memang menyakitkan, tapi bukan berarti boleh bersikap rasis pada Illaix Moriba dkk.