Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Edukasi Suporter di Indonesia, Sebuah Urgensi

10 Mei 2024   16:46 Diperbarui: 10 Mei 2024   17:31 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terlepas dari pro-kontra soal keputusan wasit, Timnas U-23 sebenarnya cukup beruntung, karena kecepatan istimewa Tim Syli tidak diimbangi dengan penyelesaian akhir yang klinis. Kalau dua hal ini seimbang, gawang Ernando Ari mungkin sudah kebobolan gol lebih banyak oleh tim dari Afrika Barat ini.

Soal ketiadaan VAR, sebenarnya ini lebih disebabkan karena venue pertandingan di Clairefontaine memang tidak punya fasilitas untuk VAR dan penerangan sesuai standar. Karena itulah pertandingan digelar pada siang hari waktu Prancis

Namanya juga lapangan akademi sepak bola dan lapangan tempat latihan Timnas Prancis. Kapasitasnya pun terbatas, hanya 520 kursi.

Pertandingan play-off Asia-Afrika Olimpiade Paris ini sendiri awalnya direncanakan berlangsung secara tertutup, dengan pertimbangan keamanan jelang Olimpiade 2024, dan rekomendasi aparat kepolisian setempat. Karena itulah, venue nya berada di Clairefontaine, bukan lapangan Stadion Parc Des Princes markas PSG atau Stade De France yang biasa dipakai Timnas Prancis.

Gambaran yang saya jelaskan ini mungkin sangat berbeda dengan pendapat media atau warganet kebanyakan, tapi tetap perlu disampaikan, karena efek patah hati akibat Indonesia nyaris lolos ke cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade terlihat agak mengganggu.

Selain karena "frame" media yang cenderung bias (atas nama "nasionalisme") sejumlah oknum suporter Timnas U-23 juga menumpahkan kekecewaan dengan kata-kata maupun hinaan bernada rasis di postingan akun media sosial FGF (PSSI-nya Guinea) dan akun-akun terkait.

Saking mengganggunya, akun X (sebelumnya Twitter) @Joueurs_GN sampai mengeluhkan banjir komentar bernada rasis dari fans Timnas U-23 dan mengumumkan menonaktifkan komentar Instagram  mereka. Seperti pada pernyataan berikut:

Jelas, ini perilaku yang sangat tidak bermoral, dan harus dibina serius PSSI juga pihak-pihak terkait, karena ini adalah masalah mental khas tim kelas bawah. Gagal lolos ke Olimpiade di tahap akhir memang menyakitkan, tapi bukan berarti boleh bersikap rasis pada Illaix Moriba dkk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun