Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arne Slot, Pilihan Logis Liverpool

24 April 2024   22:41 Diperbarui: 24 April 2024   22:42 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arne Slot,meraih trofi Eredivisie Belanda musim 2022-2023 bersama Feyenoord Rotterdam (Theathletic.com)

Sejak Juergen Klopp mengumumkan rencana mundur di akhir musim 2023-2024, spekulasi soal siapa pelatih baru Liverpool terus bergulir. Pelatih potensial macam Xabi Alonso (Bayer Leverkusen) dan Ruben Amorim (Sporting Lisbon) cukup sering dikaitkan dengan kursi pelatih di Anfield.

Tapi, seiring keputusan bertahan Xabi Alonso usai membawa Bayer Leverkusen juara Bundesliga Jerman, ditambah rumitnya proses negosiasi dengan Ruben Amorim, The Kop mulai beralih ke target lain, yakni Arne Slot, pelatih Feyenoord Rotterdam, klub raksasa Liga Eredivisie Belanda.

Meski profil pelatih berkepala gundul ini tidak sepopuler Alonso atau Amorim, namanya belakangan juga masuk dalam radar tim liga top Eropa, seiring prestasi meraih trofi Eredivisie musim 2022-2023 dan Piala KNVB musim 2023-2024 bersama Feyenoord. Bersama klub kota pelabuhan Belanda itu juga, final Liga Konferensi Eropa 2022-2023 berhasil dicapai.

Sebelum didekati Liverpool, Slot sendiri pernah didekati Tottenham Hotspur pada musim panas 2023, sebelum akhirnya Spurs menunjuk Ange Postecoglou (Australia) yang saat ini menjadi pelatih.

Secara gaya bermain, Arne Slot menjadi satu opsi logis buat Liverpool, karena menerapkan formasi andalan 4-3-3 yang bisa dimodifikasi menjadi 4-2-3-1, dengan gaya main menyerang dan intens, lengkap dengan kemampuan komunikasi yang cukup oke. Dengan demikian, kalaupun ada perubahan, itu tak bersifat drastis.

Kebetulan, Liverpool juga akrab dengan formasi dan atribut serupa bersama Juergen Klopp. Kalaupun ada perubahan, itu lebih berfokus pada regenerasi tim dan variasi taktik.

Kebetulan, Mohamed Salah sudah lama dikaitkan dengan kesempatan main di Liga Saudi, dan pemain-pemain senior seperti Joel Matip dan Thiago Alcantara bersiap hengkang setelah kontraknya selesai di akhir musim 2023-2024. Jadi, ada ruang untuk regenerasi.

Soal variasi taktik, pelatih kelahiran tahun 1978 ini tidak hanya lihai dalam hal bermain lewat skema umpan "langsung" atau serangan balik cepat, tapi juga nyaman jika harus memegang penguasaan bola atau bermain dengan kombinasi umpan pendek.

Bisa dibilang, Slot hanya tinggal melakukan sedikit penambahan atau perbaikan variasi taktik, dari sistem yang sudah berjalan di era Juergen Klopp.

Dari segi latar belakang, posisi eks pelatih AZ Alkmaar di Feyenoord mirip dengan Klopp di Borussia Dortmund, karena sama-sama mampu meraih gelar juara liga dan mencapai final kompetisi Eropa, dengan komposisi tim yang cenderung biasa saja, tapi mampu menggoyang tim yang mapan.

Meski merupakan salah satu klub Tiga Besar di Belanda, dan pernah juara Liga Champions tahun 1970, Feyenoord bukan tim yang secara finansial maupun performa sestabil Ajax dan atau PSV Eindhoven.

Jadi, profil yang dibangun Arne Slot di klub penghuni Stadion De Kuip ini jelas bukan "versi KW atau versi lite" dari Erik Ten Hag yang panen prestasi bersama Ajax. Di bawah polesannya, pemain yang diboyong dengan harga miring seperti Ayase Ueda (Jepang), David Hancko (Slovakia) dan Santiago Gimenez (Meksiko) mampu bersinar bersama pemain jebolan akademi macam Lutsharel Geertruida.

Profil ini kebetulan pas dengan rencana era baru Liverpool, yang akan lebih cermat belanja pemain, sambil mengorbitkan pemain muda dari akademi.

Berkaca dari era kepelatihan Juergen Klopp juga, manajemen The Reds tampaknya juga akan memberi waktu kepada pelatih bernama lengkap Arend Martijn Slot, untuk menerapkan sistem, dan meregenerasi tim. Kebetulan, seperti halnya Juergen Klopp di Dortmund dan Liverpool, Slot juga tak langsung juara Eredivisie di Feyenoord.

Dengan kebiasaan Liverpool yang cenderung tidak "ngoyo" untuk ukuran klub besar dan karakter pemilik klub yang cenderung "pelit" soal belanja pemain, rekam jejak dan profil Arne Slot memang akan terlihat pas.

Jika jadi merapat ke Anfield, situasinya mungkin juga akan mirip seperti Klopp, karena manajemen klub juga pernah menggunakan poin pertimbangan kurang lebih sama. Persis seperti saat merekrut Juergen Klopp tahun 2015 silam: seorang pelatih berusia 45-50 tahun dengan masa tugas kurang lebih atau maksimal 10 tahun.

Akankah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun