Soal target prestasi, pelatih Shin Tae-yong yang awalnya optimis juga tak berani pasang target spesifik, karena situasinya serba tidak ideal.
Lagipula, meski sebagian pemain Timnas Indonesia senior ikut dalam tim, hanya ada sedikit pemain "abroad" yang sudah pasti ikut ambil bagian, seperti Ivar Jenner (FC Utrecht), Pratama Arhan (Suwon FC), Rafael Struick (ADO Den Haag).
Dengan waktu persiapan yang mepet dan situasi yang ada, agak sulit mengharapkan Timnas U-23 bisa berbicara banyak. Apalagi, lawan yang dihadapi bukan tim sembarangan di level Asia. Jangan lupa, Indonesia kali ini datang ke Qatar sebagai tim debutan.
Dengan kualitas aktual pemain yang ada, target lolos fase grup dari PSSI seharusnya boleh dikesampingkan dulu. Lebih baik tidak berharap terlalu tinggi daripada hancur berantakan.
Kebetulan, sebagian publik sepak bola nasional juga berharap, STY bertahan di Tim Garuda, apapun hasil di Piala Asia U-23 nanti. Maklum, kinerja pelatih asal Korea Selatan itu sudah berhasil mengangkat posisi Indonesia di peringkat FIFA.
Jadi, PSSI seharusnya bisa lebih rasional. Sudah ada kemajuan yang tinggal dilanjutkan, dan itu jauh lebih efektif daripada memulai dari awal.
Soal bagaimana performa Pratama Arhan dkk di Piala Asia U-23 nanti, kita hanya perlu berharap, semoga mereka bisa bermain tanpa beban, supaya debut Garuda Muda di Piala Asia U-23 minimal tak berakhir mengenaskan.
Bisa?