Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Era Baru Liverpool, Dimulai dari Balik Layar

12 Maret 2024   22:07 Diperbarui: 13 Maret 2024   10:36 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getty Images via SkySports)

Sejak Juergen Klopp mengumumkan rencana mundur di akhir musim 2023-2024, kasak-kusuk soal pembaruan dan nama pelatih baru Liverpool terus bermunculan. Mulai dari Xabi Alonso sampai Ruben Amorim, beritanya terus saja muncul.

Tapi, tidak seperti kebanyakan klub, yang langsung bergerak mencari pelatih baru, Si Merah justru memulai pembaruan dari pos balik layar. Pada Selasa (12/3) mereka mengumumkan kembalinya Michael Edwards ke klub.

Sebelumnya, pria kelahiran tahun 1979 ini sempat didekati Manchester United dan Chelsea, tapi kesediaan FSG memberinya peran lebih besar menjadi pembeda.

Sosok yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Olahraga Liverpool (2015-2022) ini kembali ke Anfield, kali ini sebagai Direktur Operasional klub.

Kedatangan (kembali) Edwards sepaket dengan Richard Hughes yang diproyeksi mengisi pos Direktur Olahraga klub yang kosong sejak ditinggal Jorg Schmadtke (Jerman) awal Februari silam.

Kebetulan, seperti halnya Juergen Klopp di Liverpool, Richard Hughes juga sudah mengumumkan rencana mundur dari pos Direktur Olahraga Bournemouth, di akhir musim 2023-2024.

Langkah ini dianggap fundamental, karena Edwards sendiri merupakan sosok kunci di balik keberhasilan Liverpool melewati masa sulit. Dari hasil pengamatan dan rekomendasinya-lah nama Juergen Klopp bisa mengisi pos pelatih.

Di bursa transfer, sejumlah pemain hebat pun mampu diboyong, berkat pengamatan jitunya. Beberapa dari mereka bahkan masih menjadi pemain kunci The Reds, antara lain Mohamed Salah, Alisson, Virgil Van Dijk dan Ibrahima Konate.

Richard Hughes dan Michael Edwards. Inset: Juergen Klopp (Dailymail.co.uk)
Richard Hughes dan Michael Edwards. Inset: Juergen Klopp (Dailymail.co.uk)

Sementara itu, Richard Hughes menjalani periode cukup sukses di Bournemouth sejak bertugas tahun 2014. Di bawah pimpinan eks pemain Timnas Skotlandia itu, The Cherries yang sebelumnya sempat mengalami naik-turun di kasta bawah, mampu promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris.

Di bursa transfer, Hughes juga mampu mendatangkan pemain berkualitas macam Nathan Ake dan Callum Wilson, yang kini memperkuat Manchester City dan Newcastle United.

Menariknya, sang Direktur Olahraga juga disebut punya hubungan baik dengan Inaki Ibanez, agen Xabi Alonso (pelatih Bayer Leverkusen) berkat keputusannya menunjuk Andoni Iraola (yang juga diageni Ibanez) sebagai pelatih Bournemouth tahun 2023 silam.

Dengan demikian, minat Liverpool memboyong Xabi Alonso sebagai penerus Juergen Klopp bisa lebih diseriusi. Situasi ini juga menjadi "counter" sempurna dari pemberitaan media dan jurnalis Jerman, yang belakangan cenderung menjagokan Alonso sebagai kandidat pelatih pengganti Thomas Tuchel di Bayern Munich.

Kedatangan dua figur baru di balik layar Anfield ini sekaligus memastikan, FSG selaku pemilik Liverpool. sudah mulai ancang-ancang mempersiapkan era pasca-Klopp tanpa membuat klub kehilangan arah.

Kalau melihat berdasarkan perspektif awam, langkah FSG ini mungkin tampak terbalik dari biasanya, karena pos pelatih lebih banyak disorot, dan biasanya dianggap paling penting. 

Tapi, kalau dilihat dari perspektif manajemen olahraga, khususnya dalam konteks rencana jangka panjang, kedatangan Edwards dan Hughes sudah tepat, karena dari merekalah rencana belanja klub akan ditentukan, termasuk soal membeli pemain dan menunjuk pelatih.

Berkaca dari rekam jejak Michael Edwards di masa lalu, kedatangan (kembali) sang direktur juga akan memastikan, kembalinya mode "operasi senyap" saat Liverpool belanja pemain.

Jadi, tak akan ada lagi kegaduhan seperti pada saga transfer Moises Caicedo di musim panas lalu. Meski begitu, akan selalu ada kejutan tak terduga yang cenderung efektif, karena prinsip "belanja sesuai kebutuhan" masih jadi acuan.

Terlepas dari berbagai kemungkinan yang bisa terjadi nanti, Liverpool di era setelah Klopp tampaknya masih akan tetap kompetitif, karena sudah ada yang dipersiapkan dengan rapi sejak dari balik layar.

Akankah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun