Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool, Narasi "Quadruple" dan Sebuah Memori

2 Maret 2024   23:21 Diperbarui: 3 Maret 2024   13:23 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah tampil jeblok di musim 2022-2023, Liverpool terlihat bangkit di musim 2023-2024. Ditandai dengan pembaruan di lini tengah, peningkatan performa, dan munculnya sejumlah pemain muda potensial, The Kop mampu meraih gelar Carabao Cup.

Bukan cuma itu, tim asuhan Juergen Klopp masih bertarung di Liga Europa dan Piala FA, dan bersaing di pacuan juara Liga Inggris. Tak heran, narasi soal potensi meraih 4 trofi alias Quadruple Winner pun muncul.

Belakangan, narasi soal Quadruple Winner ini menemukan motivasi yang pas, seiring keputusan Juergen Klopp hengkang di akhir musim 2023-2024. Dengan demikian, Quadruple Winner bisa dianggap sebagai satu paket kado perpisahan terbaik yang bisa diwujudkan seluruh tim.

Di luar urusan grafik performa tim yang memang sedang oke, kedalaman kualitas tim Liverpool kali ini memang sangat bagus. Terbukti, Virgil Van Dijk dkk. mampu menumbangkan Chelsea 1-0 di final Carabao Cup, dengan memainkan tim "darurat" yang diisi sejumlah pemain muda jebolan akademi Kirkby.

Sebenarnya, narasi soal Quadruple ini bukan pertama kalinya muncul di era kepelatihan Juergen Klopp. Pada musim 2021-2022, narasi ini juga pernah muncul.

Kala itu, narasi soal Quadruple muncul, karena Si Merah mampu bersaing di pacuan juara Liga Inggris, lolos ke final Liga Champions, dan mengawinkan titel Piala FA bersama Carabao Cup.

Masalahnya, situasi intens ini sangat menguras mental tim. Alhasil, performa tim jadi anjlok dan hancur lebur di musim berikutnya.

Selain karena kelelahan mental, level performa The Reds sudah terlanjur mentok dan habis. Jadi, wajar kalau musim 2022-2023 terasa kacau balau.

Berangkat dari situasi itulah, narasi soal Quadruple layak ditepikan. Bukan berarti tak boleh bermimpi, Liverpool hanya perlu fokus pada diri sendiri, dengan berusaha tampil maksimal dari laga ke laga.

Jangan sampai narasi Quadruple membuat tim terlena dan malah merontokkan performa tim secara umum. Mengingat parahnya kekacauan di musim 2022-2023, fokus bak memakai kacamata kuda menjadi penting, supaya masalah serupa tak terulang musim depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun