Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

PSG, Proyek "Galacticos Gagal" Era Kekinian

1 Maret 2024   23:27 Diperbarui: 2 Maret 2024   09:09 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti Chelsea dan Manchester City, PSG juga membangun tim bertabur bintang, dengan pemain ikonik macam Thiago Silva, Edinson Cavani, dan Zlatan Ibrahimovic datang bersama pelatih-pelatih top sekelas Carlo Ancelotti, Thomas Tuchel sampai Luis Enrique.

Mereka bahkan masih memegang rekor transfer pemain termahal dunia, kala memboyong Neymar dari Barcelona seharga 222 juta euro tahun 2017.

Langkah gila-gilaan Les Parisiens juga sempat jadi sorotan, ketika mendatangkan Lionel Messi, Sergio Ramos dan Gianluigi Donnarumma sekaligus di musim panas 2021. Meski datang secara gratis, para bintang itu menikmati paket gaji besar.

Ada juga Achraf Hakimi yang belakangan menjadi pilar penting Timnas Maroko, saat melaju sampai ke semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar.

Kalau hanya melihat dari prestasi di dalam negeri, PSG memang sukses menjadi Los Galacticos versi Prancis. Tak ada tim yang mampu menandingi kekuatan tim Kota Mode, karena kalau ada pasti langsung digembosi.

Kasus transfer Kylian Mbappe dari AS Monaco (2017) tak lama setelah Les Monagasques juara Ligue 1 dan menjadi semifinalis Liga Champions menjadi contoh paling terang.

Hanya saja, meski kaya raya, PSG tak punya arah jelas seperti Chelsea dan Manchester City. Mereka seperti mentok di level domestik, tanpa bisa naik level di Liga Champions Eropa.

Alhasil, di saat Manchester City sudah meraih 1 trofi Liga Champions dan Chelsea 2 kali juara Liga Champions, klub ibu kota Prancis ini masih penasaran, karena belum kunjung pecah telur.

Ironisnya, ide Los Galacticos versi Prancis justru berakhir dengan kegagalan total, setelah satu per satu bintang tim hengkang. Messi pindah ke Inter Miami (Amerika Serikat), Ramos mudik ke Sevilla (Spanyol) sementara Neymar dijual rugi ke Al Hilal seharga 90 juta euro.

Gambaran gagal ini semakin sempurna, setelah Kylian Mbappe memutuskan pergi setelah kontraknya tuntas musim panas 2024. Tak ada lagi Los Galacticos cabang Prancis, karena pasak masih lebih besar daripada tiang.

(Goal.com)
(Goal.com)
Ditambah lagi, selama konsep Los Galacticos ini berjalan, klub cukup banyak disorot karena gejolak ruang ganti dan masalah ego pemain bintang. Satu penyakit khas tim bertabur bintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun