Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bayern Munich, antara Jose Mourinho dan Xabi Alonso

23 Februari 2024   01:21 Diperbarui: 23 Februari 2024   01:30 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, kemunculan nama Xabi Alonso sebagai kandidat pelatih pengganti Tuchel sebenarnya juga bukan hal mengejutkan.

Terlepas dari performa hebat Bayer Leverkusen di musim 2023-2024, Bayern Munich sendiri juga punya kebiasaan mencomot pemain bintang atau pelatih tim rival domestik yang sedang bersinar. Apalagi, kalau tim itu mampu meraih juara Bundesliga.

Dari era Mario Gotze dan Robert Lewandowski dari Dortmund sampai Julian Nagelsmann dan Dayot Upamecano dari RB Leipzig, strategi transfer ini sudah menjadi satu kebiasaan lama Bayern.

Dari sini jugalah, FC Hollywood mampu membangun dominasi di Bundesliga Jerman, sampai membuat anekdot "semua akan Bayern Munich pada waktunya" menjadi satu fenomena biasa.

Masalahnya, rencana memboyong Alonso ke Allianz Arena agak sulit diwujudkan. Penyebabnya, pelatih asal Spanyol ini juga ditaksir Liverpool sebagai pelatih pengganti Juergen Klopp.

The Kop bahkan sudah menjalin kontak awal dengan Alonso, jauh sebelum keputusan status Thomas Tuchel diambil. Jadi Bayern agak tertinggal di sini.

Secara taktik, eks pemain Real Madrid ini memang menampilkan gaya yang lebih dinamis dibanding Mourinho, tapi pengalaman kurang bagus Bayern bersama pelatih muda bisa menjadi ganjalan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bayern sempat dilatih Niko Kovac (2018-2019) dan Julian Nagelsmann (2021-2023). Meski sama-sama mampu meraih gelar Bundesliga di musim pertama, penurunan performa drastis di musim berikutnya membuat keduanya harus pergi.

Menariknya, meski Mourinho dan Alonso sebenarnya punya profil berbeda sebagai pelatih, keduanya bisa menjadi gambaran akan seperti apa corak permainan musim depan: pragmatis atau dinamis.

Di sisi lain, situasi ini juga menunjukkan, bagaimana "seni menjaga dominasi" ala Bayern berjalan di Jerman, antara mendatangkan pemain atau pelatih top, atau "menggembosi" kekuatan lawan terkuat.

Cara ini memang efektif, walau efek sampingnya sangat menyebalkan, karena membuat kompetisi Bundesliga Jerman jadi terasa membosankan. Sejak musim 2012-2013 saja, Bayern Munich selalu jadi juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun